Mohon tunggu...
Muhamad Hafiz
Muhamad Hafiz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menyukai hal-hal baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Alasan Orang Tua Menyeolahkan Anak Nya

21 Oktober 2024   07:18 Diperbarui: 21 Oktober 2024   07:30 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mengapa sih seorang anak harus di sekolahkan baik di masukan ke sekolah formal maupun sekolah yang yang berbasis ilmu pengetahuan agama (pesantren)?

Pendidikan memang suatu hal yang penting bagi semua orang karena di dalam Pendidikan adanya proses pembelajaran yang bertujuan untuk megembangkan pengetahuan, keterampilan, dan proses pengubahan sikap seseorang untuk menjadi lebih dewasa lagi. Hal ini bisa menjadi alasan mengapa orang tua harus menyekolahkan anaknya ke jenjang Pendidikan, karena Pendidikan ini tidak hanya dapat mencerdaskan anak saja dari segi pengetahuan dan keterampilan, Pendidikan juga dapat merubah sikap anak dan menjadikan anak lebih dewaa lagi. Hal ini tentu yang diinginkan oleh semua orang tua, ingin anaknya berpengetahuan, cerdas dalam akadenik maupun non-akadenik, memiliki skill kemampuan/bakat pada anak tersebut. orang tua tidak cukup hanya memasukan anaknya ke sekolah formal saja, seorang anak pun harus di masukan ke Pendidikan yang berbasis ilmu pengetahuan agama atau biasa disebut pesantren. Karena harus seimbang antara dunia dan akhirat, jadi belajar ilmu dunia (formal) harus, belajar ilmu agama lebih harus (wajib). Sebagai mana sabda Nabi SAW

 

"Mencari Ilmu itu wajib bagi setiap muslim laki-laki dan Perempuan"

Menuntut ilmu adalah sebuah kewajiban bagi semua orang tanpa terkecuali, dengan seringnya menuntut ilmu, maka akan lebih banyak tahu tentang banyak hal.

Dan inilah mengapa orang tua menyekolahkan anaknya agar si anak tersebut menjadi orang yang berpengetahuan. Pendidikan pesantren ini begitu penting bagi seorang anak karena di pesantren di ajarkan ilmu-ilmu agama yang harus di miliki oleh semua orang terutama ilmu agama ini berpengaruh penting bagi seorang pelajar guna seorang pelajar tersebut memiliki dasar-dasar agama yang begitu penting untuk  bekal di kehidpuan yang mendatang.

Mengapa sih seorang anak harus di masukkan ke dalam pesantren? padahal belum tentu dari anak tersebut mau untuk menuruti keinginan orang tuanya untuk masuk ke pesantren. Mungkin ada beberapa alasan dari orang tua yang ingin memasukkan anaknya ke dalam pesantren, seperti perbaikan akhlak dari anak tersebut agar menjadi anak yang berperilaku yang baik, memahami ilmu-ilmu agama, dan paling sering orang tua gunakan untuk menjadi alasan yaitu agar seorang anak memiliki sifat dan keperibadian yang baik, terdidik dan mengetahui mana yang baik yang harus dilakukan dan mana yang buruk yang harus di hindari, mana yang harus diikuti mana yang harus ditinggal. Tetapi ada beberapa juga orang tua yang tidak mau anaknya dimasukkan kedalam pondok pesantren dengan macam-macam alasan seperti contohnya, nanti anak saya dijadikan seperti babu di pesantren, makanannya gak cocok buat anak saya, saya gak mau anak saya mendapatkan kesusahan ketika di pesantren dan lain sebagainya. Begitu banyak alasan orang tua untuk anaknya agar tetap di rumah bersamanya dan tidak dimasukan ke pesantren. "Anak-anak di era modern sekarang ini hidup serba kecukupan, instan, dan apa-apa dibantu orang tua. Dengan tinggal di pondok pesantren, mereka belajar menggantungkan hidup mereka sendiri, harus taat dengan aturan yang ketat, terbiasa dengan keterbatasan karena harus berbagi dengan para santri lainnya," tutur Imam, yang juga mengatakan bahwa ini bisa melatih kemandirian anak karena berpisah dari orang tua (Imam, 2017).

Alasan lain pula orang tua tidak memasukan anak nya ke pondok pesantren karena kendala biaya, istilah kata bisa mencukupi kebutuhan makan anak saja sudah alhamdulillah. Ini sering menjadikan alasan orang tua tidak menyekolahkan anak nya ke pesantren karena keterbatasan ekonomi yang menjadi hambatan orang tua untuk biaya Pendidikan, bukan tidak ingin orang tua memasukan anak ke pesantren tapi apalah daya hanya bisa mencukupi kebutuhan pangan sandang dan papan saja.

Dan adapula alasan orang tua tidak mau memasukan anak nya ke pondok pesantren dikarenakan maraknya berita yang menyebar luas ada seorang ustadz yang mencabuli santriawatinya, tenaga pengajar yang seharusnya menjalankan tugas nya sebagai guru untuk mengajar anak murid dan mendidiknya malah melakukan hal sangat tidak pantas dilakukan oleh seorang ustadz yang notabene orang berpandangan kepada ustadz bahwa ustadz adalah orang yang menekuni di dalam bidang ilmu agama tapi malah melakukan hal yang dilarang oleh agama dan dibenci semua orang,  tentu berita ini sangat miris sekali kita dengar, seorang santriawati pula harus menjaga jarak terkhusus kepada guru yang laki-laki/ustadz walaupun status santri adalah murid dan ustadz sebagai guru yang dimana murid harus patuh kepada semua perintah ustadz, selagi hal itu baik maka harus di taati, akan tetapi jikalau hal yang buruk maka berhak kepada murid membantah/tidak nurut kepada guru/ustadz. Hal ini juga dapat menjadikan alasan orang tua tidak mau memasukan anaknya ke pesantren, terkhusus orang tua yang memiliki anak Perempuan karena takut anaknya diperlakukan tidak wajar oleh ustadznya. Padahal tidak semua guru/ustadz melakukan hal seperti itu, itu hanyalah oknum atau ustadz-ustadz yang tidak mencerminkan hakikatnya seorang ustadz kepada dirinya, tapi dengan maraknya berita pelecehan tersebut tidak hanya satu atau dua ustadz tapi ada beberapa Lembaga pondok pesantren yang Dimana ustadznya itu melakukan pelecehan kepada santriawtinya sehinnga orang tua pun enggan memasukan anak Perempuan nya ke pondok pesantren.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun