Mohon tunggu...
Muhamad Firzan Akbar
Muhamad Firzan Akbar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

tentang komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Memahami Perbedaan Antarbudaya dalam Organisasi

14 Mei 2024   08:56 Diperbarui: 14 Mei 2024   08:57 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Organisasi merupakan tempat yang berisikan sekumpulan orang yang memiliki tujuan yang sama. Dalam mencapai tujuan tersebut, tentu saja organisasi akan mendapatkan banyak rintangan dan tantangan. Salah satu tantangannya yaitu tantangan perbedaan antarbudaya. budaya adalah kebiasaan yang sudah dimiliki seseorang. Dalam organisasi memungkinkan untuk para anggotanya berasal dari berbagai budaya.

Dengan beragamnya budaya yang terdapat dalam organisasi membuat organisasi tersebut dapat mengalami masalah yang diakibatkan karena perbedaan budaya. beberapa alasan terjadinya masalah yang diakibatkann karena perbedaan budaya yaitu, perbedaan agama, perbedaan kebiasaan, perbedaan suku dan perbedaan Bahasa. Contoh sederhana dari masalah yang di akibatkan karena perbedaan agama yaitu misalkan ada suatu Perusahaan yang membuat kebijakan atau ketentuan yang lebih condong ke satu agama saja sehingga anggota yang memiliki agama yang berbeda dalam Perusahaan itu merasakan ketidakadilan. Lalu contoh sederhana lainnya yaitu Ketika dalam suatu organisasi terdapat dua anggota dengan suku atau etnis yang berbeda lalu organisasi tersebut lebih memandang tinggi suatu suku dibandingkan suku yang lainnya hal ini akan membuat konflik antar anggota organisasi akibat perbedaan suku. Efek dari terjadinya konflik antarbudaya ini yaitu menurunnya produktivitas dalam bekerja oleh anggota, Rusaknya kerja sama antar anggota serta mengganggu hubungan antar anggota pada saat sedang berada di dalam organisasi.

Oleh karena itu penting bagi para pelaku organisasi untuk lebih memahami hubungan manusia dari budaya yang berbeda. Dengan memahami perbedaan antarbudaya di organisasi maka menurut saya organisasi atau Perusahaan dapat melakukan tindakan reaktif jika terdapat konflik yang diakibatkan oleh perbedaan budaya dalam organisasi. Selain itu organisasi atau Perusahaan bisa melakukan tindakan proaktif yang bertujuan untuk mencegah dan menyelesaikan adanya konflik yang diakibatkan oleh perbedaan budaya dalam organisasi. Yang dimaksud kegiatan reaktif pada saat terjadi konflik yang diakibatkan oleh perbedaan budaya dalam organisasi yaitu seperti berkomunikasi secara jelas dan terbuka, mendengarkan dan menerima keluhan dari anggota organisasi yang terlibat konflik dan menyelesaikan konflik dengan cara mengambil jalan terbaik, baik untuk pelaku organisasi maupun untuk organisasi atau Perusahaan itu sendiri. Lalu yang dimaksud kegiatan proaktif dalam menangani konflik yang diakibatkan oleh perbedaan budaya dalam organisasi yaitu seperti dengan cara mengkaji ulang Kembali kebijakan dan ketentuan yang sekiranya berhubungan dengan konteks budaya. Lalu berempati kepada semua pelaku organisasi atau Perusahaan.

Jika dicari contoh yang konkret, saya mengambil contoh dari organisasi international Perserikatan Bangsa-Bangsa, Perserikatan Bangsa-Bangsa atau disingkat PBB adalah sebuah organisasi internasional yang diisi oleh berbagai negara sebagai anggotanya. Setiap negara yang menjadi anggota PBB memiliki budaya dan kebiasaan yang berbeda-beda, sehingga memiliki sudut pandang dan persepsi yang berbeda juga dalam menyikapi suatu masalah. Tujuan dari PBB yaitu untuk menciptakan perdamaian, keadilan, dan pembangunan kepada seluruh negara. Dalam kenyataannya tidak jarang terdapat konflik-konflik atau gesekan yang terjadi pada para negara yang menjadi anggota PBB tersebut. contoh kasusnya yaitu konflik Palestina dengan Israel, konflik ini sudah berlangsung Panjang yang dipicu karena kedua kelompok dari budaya dan identitas yang berbeda memperebutkan suatu wilayah. Kaum yahudi yang ingin membangun negara yahudi di Palestina dan kaum Palestina yang ingin tetap Palestina menjadi negara Islam dan mempertahankan wilayah milik negaranya. Seringkali topik konflik antara Palestina dan israel diangkat pada saat rapat PBB. Namun banyaknya negara yang menjadi anggota organisasi internasional ini dengan berbagai latar belakang budayanya masing-masing, membuat Keputusan dan pandangan tiap negara berbeda-beda. Misalnya Indonesia yang mendukung penuh kedaulatan negara Palestina yang salah satu alasannya karena kesamaan dalam menganut kepercayaan, Palestina dan Indonesia diketahui memiliki penganut agama Islam sebagai mayoritas di negara mereka.

Lalu Amerika Serikat yang tidak mengakui kedaulatan negara Palestina dikarenakan hubungan Amerika Serikat dengan israel. Amerika Serikat meembutuhkan israel sebagai tempat untuk memberikan pengaruh kepada negara-negara timur Tengah. Seperti yang diketahui Amerika Serikat membutuhkan minyak sebagai sumber energi untuk mempertahankan kekuasaan mereka menjadi negara adidaya. Israel adalah negara yang memiliki beberapa kesamaan budaya dengan Amerika Serikat, sudah pasti Amerika Serikat akan tetap mendukung israel dalam konflik ini.

Tapi pada saat ini ada banyak negara anggota pbb yang sudah mulai mendukung Palestina dikarenakan para negara tersebut sudah mulai membuka empati mereka melihat konflik yang ada, negara negara tersebut antara lain Belgia, Denmark dan Spanyol. Menurut saya ini merupakan sikap proaktif dari negara negara tersebut demi menyelesaikan konflik ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun