Manfaatkan Ilmu Sains, Kelompok KKN Membuat Automatically Hand Sanitizer untuk Membantu Penerapan Prokes

Kuliah kerja nyata merupakan  wujud pengabdian mahasiswa kepada masyarakat dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada waktu dan daerah tertentu di Indonesia. Pelaksanaan kegiatan KKN biasanya berlangsung antara satu sampai dua bulan dan bertempat di daerah setingkat desa. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi di Indonesia telah mewajibkan setiap perguruan tinggi  untuk melaksanakan KKN sebagai kegiatan Intrakulikuler yang memadukan tri dharma perguruan tinggi yaitu: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

UIN Walisongo Semarang merupakan salah satu institusi perguruan tinggi yang juga memiliki program KKN sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat. Terhitung dari tanggal 5 Oktober hingga 18 November 2021 UIN Walisongo Semarang menyelenggarakan program KKN Reguler Dari Rumah (RDR) KE 77 .

Dalam rangka menyelenggarakan program kerja di bidang kesehatan, mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang kelompok 96 merealisasikan alat hand sanitizer otomatis (Automatically Hand Sanitizer ) dengan memanfaatkan IR Proximity sensor guna membantu Penerapan protocol kesehatan di desa Wonolopo, kecamatan Mijen, Semarang.

“Hand sanitizer otomatis yang kami realisasikan merupakan sebuah pengembangan sarana penunjang prokes guna meminimalisir kontak langsung antar manusia” tutur Maya Shofani, salah satu anggota KKN kelompok 96. 

Pengembangan Hand sanitizer otomatis oleh kelompok 96 KKN RDR UIN Walisongo Semarang diharapkan menjadi sarana yang lebih aman untuk dimanfaatkan dimasa pandemi covid-19. Pemakaian Automatically Hand Sanitizer yang hanya perlu mendekatkan tangan ke alat tersebut dinilai lebih aman . Hal tersebut dikarenakan pengguna Hand sanitizer otomatis tidak perlu lagi melakukan sentuhan langsung dengan alat  hand sanitizer yang biasanya digunakan pada fasilitas umum secara bersamaan.