Mohon tunggu...
Muhamad Farid
Muhamad Farid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mahasiswa Ilmu Politik UIN Walisongo Semarang, saya minat mengikuti update situasi politik saat ini.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Strategi Pemasaran Politik Prabowo - Gibran dalam Kampanye Pilpres 2024

7 Mei 2024   20:30 Diperbarui: 7 Mei 2024   21:03 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Pemasaran politik menggunakan media memiliki banyak efek yang signifikan terlebih media sosial. Pertama dan terpenting, media sosial memungkinkan kandidat atau partai politik untuk mencapai lebih banyak orang dalam waktu yang lebih singkat. Pesan politik dapat menyebar dan menjadi viral dengan cepat berkat fitur seperti retweet, like, dan share dll.

Kedua, platform media sosial membuatnya mudah digunakan dan dapat diakses oleh politisi dan pendukung mereka. Mereka dapat dengan mudah mempengaruhi orang dengan memposting pesan, foto, dan video. Media sosial juga memungkinkan interaksi langsung antara politisi dan pemilih; ini memungkinkan politisi untuk berbicara secara langsung dengan pemilih yang mungkin mereka pilih.

Selain itu, media sosial memungkinkan politisi untuk berbagi pengalaman kampanye mereka secara langsung dengan pemilih melalui foto atau cerita harian. Ini mendekatkan politisi dengan pemilih dan meningkatkan kesadaran dan partisipasi politik. Media sosial memainkan peran penting dalam membentuk persepsi publik terhadap kandidat dan isu-isu politik. 

Pesan politik dapat menyebar dengan cepat di media sosial, mempengaruhi pendapat dan sikap masyarakat tentang masalah politik tertentu. Media sosial sangat membantu partai politik, terutama yang baru muncul, untuk meningkatkan elektabilitas mereka. Selama kampanye politik, penggunaan media sosial dapat membantu partai politik memperkenalkan diri mereka kepada masyarakat dan meningkatkan kesadaran dan partisipasi politik.

Dalam praktiknya, menurut Gun Gun Heryanto (2018) menyatakan bahwa pemasaran politik dapat ditemukan selama kampanye politik, baik melalui media lini atas, media lini bawah, atau pendekatan media baru.

Dalam kasus pemasaran politik pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo -- Gibran pada Pilpres 2024 kampanye pemasaran politiknya pasangan ini melibatkan media sebagai kendaraan, sangat bisa terlihat jelas bisa dibilang paslon ini unggul dalam kampanye di media sosial terlebih adanya konten gemoy yang muncul untuk menutupi sisi militernya Prabowo, lagu oke gas, serta adanya AI yang menjadi kenaikan pamor paslon ini. 

Hal ini yang membuat Prabowo -- Gibran memenangkan kontestasi Pilpres 2024 dengan persentase tertinggi 58% dari total suara sah nasional. Berdasarkan hasil rekapitulasi nasional yang dilakukan KPU, pasangan Prabowo-Gibran unggul di 36 provinsi. Selain itu, Prabowo-Gibran menggunakan pendekatan pemasaran politik yang lebih luas, termasuk bergabung dengan asosiasi atau organisasi formal dan informal, serta bergabung dengan partai politik, tokoh agama, masyarakat, pemuda, paguyuban, dan majelis taklim sebagai relawan atau tim kampanye. 

Dalam hal strategi kampanye, Prabowo-Gibran dianggap memiliki keunggulan karena konten inovatifnya yang membanjiri media sosial, yang memungkinkannya mendapatkan perhatian publik yang lebih besar dan meningkatkan partisipasi pemilih, terutama pemilih muda.

Peran media terhadap pemasaran politik sangatlah besar, akan tetapi masih banyak media yang terlalu over dalam memberitakan tentang partai politik atau calon pemimpin, hal inilah yang membuat independensi media dipertanyakan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun