Mohon tunggu...
Muhamad Fajar Irfandi
Muhamad Fajar Irfandi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Seni

Melestarikan Budaya Jawa melalui Gerakan Tari bersama Mahasiswa Unnes GIAT 9 di Desa Wadas

12 Agustus 2024   21:36 Diperbarui: 12 Agustus 2024   22:01 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Plantungan, Kab. Kendal – Seni tari tradisional merupakan bagian penting dari warisan budaya yang harus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi berikutnya. Dalam upaya menjaga kelestarian budaya ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Negeri Semarang (UNNES) GIAT 9 menyelenggarakan program kerja pelatihan tari tradisional Jawa yang melibatkan siswi Sekolah Dasar di Desa Wadas. Program ini dipandu oleh Riski Mariska yang merupakan mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa, dengan tujuan untuk menanamkan nilai-nilai luhur budaya Jawa kepada anak-anak.

Pelatihan ini tidak hanya berfokus pada penguasaan gerakan tari, tetapi juga memperkenalkan filosofi dan makna yang terkandung dalam setiap gerakan. Kegiatan ini dirancang sebagai respons terhadap pesatnya kemajuan teknologi yang semakin membuat kesenian tradisional tersisih, terutama dengan meningkatnya penggunaan gawai dalam kehidupan sehari-hari.

Tari Prau Layar dipilih sebagai materi tari dalam pelatihan ini. Tarian tersebut mengandung makna filosofi yang menggambarkan kegembiraan dalam menyambut atau merayakan suatu peristiwa. Melalui gerakan tari ini, para siswi diajak untuk memahami dan menghargai kekayaan budaya mereka sendiri.

Pelatihan yang berlangsung di Posko KKN Dusun Jetis diikuti oleh 5 siswi terdiri dari Nadia, Talita, Ina, Alia, dan Lina. Kegiatan dilaksanakan tiga kali dalam seminggu, yaitu  pada hari Rabu, Jumat, dan Sabtu yang berlangsung mulai pukul 13:00 hingga 15:00 WIB. Setiap sesi pelatihan dirancang dengan baik agar para siswi dapat mengikuti dan memahami setiap gerakan dengan mudah.

Dokumentasi pribadi UNNES GIAT 9 Desa Wadas
Dokumentasi pribadi UNNES GIAT 9 Desa Wadas

Pelatihan dimulai dengan pengajaran gerakan dasar seperti mendhak, ukel, dan ngithing, yang dilakukan secara bertahap. Hal tersebut tidak hanya membantu para siswi menguasai tarian tradisional, tetapi juga membangun keberanian untuk mengekspresikan diri di depan umum.

Semangat dan antusiasme tinggi terlihat dari para siswi selama pelatihan berlangsung. Mereka aktif bertanya dan berusaha menguasai gerakan yang dianggap sulit. Selain belajar berbagai gerakan tari, pelatihan ini juga membantu melatih kelenturan tubuh serta meningkatkan rasa percaya diri.

Lebih dari sekadar pelatihan tari, program ini juga menjadi upaya nyata untuk menanamkan kecintaan terhadap budaya lokal di kalangan generasi muda. Dengan begitu, diharapkan generasi penerus di Desa Wadas akan lebih menghargai, mencintai, dan melestarikan budaya Jawa sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas mereka.

Melalui kegiatan ini, diharapkan anak-anak di Desa Wadas tidak hanya menguasai seni tari tradisional, tetapi juga menumbuhkan rasa bangga akan warisan budaya mereka. Program ini merupakan langkah kecil namun berarti dalam menjaga keberlangsungan budaya Jawa di tengah arus modernisasi yang semakin kuat.

Dokumentasi pribadi UNNES GIAT 9 Desa Wadas
Dokumentasi pribadi UNNES GIAT 9 Desa Wadas


Penulis: Riski Mariska

Editor: Muhamad Fajar Irfandi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun