Mohon tunggu...
Muhamad Fajar Irfandi
Muhamad Fajar Irfandi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Desa Wadas: Mengukir Kemajuan bersama Mahasiswa Unnes Giat 9 di Tengah Pegunungan

5 Juli 2024   11:06 Diperbarui: 12 Agustus 2024   22:00 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musyawarah Desa Wadas

Plantungan, Kabupaten Kendal -- Terletak di dataran pegunungan dengan ketinggian sekitar 500-600 meter di atas permukaan laut, Desa Wadas menampilkan potensi besar dalam berbagai sektor. Dengan luas wilayah mencapai 6.650 hektar dan populasi 3.433 jiwa, desa ini menjadi saksi bagaimana kerja keras dan komitmen warga dapat mendorong kemajuan yang signifikan.

Pendidikan dan Kesehatan Mengalami Kemajuan Pesat

Kemajuan desa ini dapat dilihat dari peningkatan signifikan di bidang pendidikan dan kesehatan. Berdirinya sembilan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan TK/RA, serta empat lembaga SD dan MI, menunjukkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan. Angka putus sekolah yang menurun menjadi indikator positif dari upaya kolektif pemerintah desa dan masyarakat.

Pendidikan yang berkualitas menjadi salah satu prioritas di Desa Wadas. Setiap lembaga pendidikan berusaha memberikan fasilitas dan pengajaran yang terbaik. Para guru juga mendapatkan pelatihan secara berkala untuk memastikan mereka dapat mendidik dengan metode yang efektif dan menarik. Dengan adanya kesadaran tinggi akan pentingnya pendidikan, para orang tua sangat mendukung anak-anak mereka untuk terus belajar dan mengembangkan diri.

Sektor kesehatan pun tidak ketinggalan. Dengan lima Posyandu, satu unit Polindes, dan akses mudah ke Puskesmas di ibu kota kecamatan, layanan kesehatan di Desa Wadas semakin optimal. Peningkatan kesadaran akan pentingnya kesehatan berdampak positif pada kualitas hidup warga, menjadikan desa ini sebagai model dalam penerapan pelayanan kesehatan di daerah pedesaan.

Selain fasilitas fisik, program-program kesehatan seperti penyuluhan gizi, pemeriksaan kesehatan rutin, dan imunisasi anak dilakukan secara intensif. Kesehatan ibu dan anak mendapat perhatian khusus, dengan upaya untuk menurunkan angka kematian ibu melahirkan dan meningkatkan angka harapan hidup anak.

Potensi Pertanian yang Melimpah

Mayoritas penduduk Desa Wadas adalah petani, yang menjadikan pertanian sebagai sektor andalan desa. Hasil pertanian utama seperti padi dan jagung, ditambah dengan tanaman keras seperti melinjo, cengkeh, durian, kopi, dan jengka memberikan kontribusi besar pada perekonomian desa. Selain itu, peternakan juga menjadi sektor penting dengan hampir setiap rumah tangga memiliki ternak besar maupun kecil.

Para petani di Desa Wadas mengadopsi metode pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Penggunaan pupuk organik dan teknik budidaya yang modern membantu meningkatkan hasil panen. Desa Wadas juga mengembangkan program diversifikasi tanaman untuk mengurangi ketergantungan pada satu jenis tanaman dan meningkatkan ketahanan pangan.

Potensi besar juga terlihat dalam sektor perkebunan. Tanaman keras seperti melinjo dan cengkeh memiliki nilai ekonomi tinggi dan menjadi komoditas unggulan desa. Selain itu, peternakan juga memainkan peran penting dalam perekonomian desa. Banyak keluarga yang memelihara ternak, baik itu sapi, kambing, maupun unggas, yang membantu memenuhi kebutuhan gizi dan memberikan tambahan pendapatan.

Partisipasi Mahasiswa KKN UNNES GIAT 9

Kehadiran mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Wadas membawa angin segar bagi desa ini. Program kerja inovatif yang mereka bawa, termasuk pembuatan profil desa, bertujuan mengenalkan Desa Wadas ke khalayak luas dan memaksimalkan potensi yang ada. Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif, terutama dalam promosi desa dan pemberdayaan masyarakat.

Mahasiswa KKN dari UNNES juga mengadakan berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat setempat. Mereka memberikan pelatihan keterampilan, seperti pembuatan kerajinan tangan dan produk olahan hasil pertanian, yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Selain itu, mereka juga mengadakan kegiatan sosial, seperti kerja bakti dan penyuluhan kesehatan, yang mempererat hubungan antara mahasiswa dan warga desa.

Program KKN ini tidak hanya memberikan manfaat bagi masyarakat Desa Wadas, tetapi juga bagi para mahasiswa. Mereka mendapatkan pengalaman berharga dalam berinteraksi dengan masyarakat dan memahami tantangan yang dihadapi dalam pembangunan pedesaan. Hal ini diharapkan dapat membentuk karakter mereka menjadi pemimpin yang peduli dan tanggap terhadap kebutuhan masyarakat.

Menuju Kemandirian dan Kesejahteraan

Dengan berbagai program inovatif dan komitmen tinggi dari pemerintah desa serta masyarakat, Desa Wadas terus bergerak maju menuju kesejahteraan dan kemandirian. Potensi yang dimiliki, baik dari sektor pertanian, pendidikan, maupun kesehatan, menjadi modal penting dalam membangun desa yang lebih baik. Kehadiran mahasiswa KKN dari UNNES membawa semangat baru dalam upaya memajukan Desa Wadas, menjadikannya contoh nyata desa yang terus berkembang di tengah tantangan zaman.

Desa Wadas adalah bukti nyata bagaimana sinergi antara masyarakat dan pemerintah desa dapat mengukir kemajuan di tengah keterbatasan, menjadikan desa ini sebagai inspirasi bagi desa-desa lainnya di Indonesia. Keberhasilan Desa Wadas dalam mengoptimalkan potensi yang dimiliki menunjukkan bahwa dengan kerja keras, komitmen, dan kerjasama, sebuah desa dapat mencapai kemajuan yang signifikan dan berkelanjutan.

Penulis: Lutfiana Hidayati

Editor: Muhamad Fajar Irfandi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun