Rabu, 10 Januari 2024 merupakan hari jadi PDI Perjuangan yang ke-51. Di hari jadi yang ke-51 tersebut, PDI Perjuangan tak dihadiri oleh kader terbaik yang dimilikinya tak lain dan tak bukan Joko Widodo. Untuk pertama kalinya, Jokowi absen dalam acara tahunan PDI-P itu.
Hal itu menjadi tanda tanya besar bagi publik. Publik semakin yakin bahwa bola panas antara Megawati dan Jokowi semakin kuat karena kejadian pada tanggal 10 Januari 2024 tersebut.
Seperti yang telah diketahui bahwa bola panas antara Megawati dan Jokowi sudah dimulai sejak  setahun sebelumnya dan puncaknya pada saat dideklarasikannya Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo Subianto.
Gibran yang kala itu masih berstatus sebagai kader PDI Perjuangan, tanpa persetujuan ketua umum PDI Perjuangan bertindak secara sepihak dengan membelot ke arah koalisi yang diusung Prabowo yaitu Koalisi Indonesia Maju.
Absennya Jokowi dalam HUT PDI Perjuangan pada hari Rabu kemarin semakin menjadi titik terang retaknya hubungan antara Megawati dan Jokowi. Pasalnya, Jokowi mengaku bahwa dia tak sama sekali mendapatkan surat undangan dari Ketua Umum Partai.
"[Saya] belum mendapatkan undangan," ujar Jokowi usai meresmikan Jalan Tol Pamulang-Cinere-Raya Bogor, Kota Depok, Senin (8/1/2024).
Diketahui bahwa Jokowi menghadiri kunjungan kenegaraannya ke tiga negara Asia Tenggara, yaitu Filipina, Vietnam, dan Brunei Darussalam. Koordinator Staff Khusus Presiden Ari Dwipayana menyebut bahwa kunjungan kenegaraan ke tiga negara ASEAN tersebut memang sudah sejak lama terjadwal.
"Karena ini juga sudah rencana yang dirancang lama beberapa bulan lalu sudah melibatkan Kementerian Luar Negeri dan dua negara tentang kunjungan negara ke tiga negara ini," pungkas Ari.
Meskipun begitu, ketidakhadiran Jokowi dalam hari jadi PDIP tetap menjadi sebuah isu panas di tengah kuatnya dinamika politik menjelang pemilu. Pasalnya, Jokowi tak mengirimkan sedikitpun ucapan selamat atau karangan bunga kepada partai yang telah membesarkannya itu.Â
Ditambah lagi pidato ketua umum PDI-P Megawati Sukarnoputri yang secara tak langsung menyindir Jokowi dengan menyebut bahwa PDI-P kuat karena dukungan rakyat, bukan karena elite ataupun presiden.Â