Mohon tunggu...
Muhamad Nur Fadilah
Muhamad Nur Fadilah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hallo semua!! saya seorang mahasiswa yang sedang mengusahakan mengubah masa depan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Imbas Naiknya Harga BBM Terhadap Kebutuhan Pangan

17 Juni 2022   16:06 Diperbarui: 17 Juni 2022   16:15 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta, Belakangan ini harga pangan mulai merangkak naik dikarenakan harga Bahan Bakar Minyak (BBM)  mengalami kenaikan harga. Pemerintah melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT Pertamina resmi menaikkan harga bahan bakar minyak  jenis Pertamax pada 1 April 2022. Bahan bakar minyak RON 92 ini mengalami kenaikan harga sebesar 3.500rupiah/liter, dari 9.000 rupiah/liter menjadi 12.500 rupiah/liter.

Ini terjadi karena dunia sedang dihantam tingginya harga minyak mentah dunia yang disebabkan ketegangan yang sedang terjadi di global. Hal itu tentunya turut memicu lonjakan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah negara tak terkecuali di Amerika Serikat (AS), Eropa dan juga Asia.

Hal ini tentunya sangat berpengaruh terhadap sektor lain seperti sektor pangan, pasalnya para produsen harus merogoh kantung lebih dalam untuk biaya logistik atau transportasi untuk pendistribusian barang.

Harga pangan di pasaran mulai merangkak naik imbas dari kenaikan BBM beberapa waktu lalu. "ya beberapa pada naik minyak goreng telor, sebelumnya telor 28.000 rupiah naik jadi 30.000 rupiah" kata salah satu pedagang bahan pangan di kawasan Kebayoran Lama (17/5/2022).

Ini bisa menyebabkan daya beli masyarakat berkurang dan dapat mendorong inflasi karena kegiatan berbelanja masyarakat menurun sehingga membuat perputaran uang tidak stabil "ya semenjak naik jadi kurang pembeliannya," ujarnya kembali.

Tentunya dari segi produsen pun akan dirugikan jika terjadi kenaikan harga. Kenaikan harga akan memperngaruhi pendapatan produsen dan akan berimbas pada kesejahteraan produsen, karena konsumen merupakan kunci dari bertahan dan berkembangnya suatu bisnis.

Dengan situasi seperti ini diharapkan pemerintah mampu memastikan komoditas pangan tersedia di pasar dengan harga yang terjangkau untuk meminimalkan dampak dari kenaikan BBM dan menghindari inflasi agar tidak terjadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun