Mohon tunggu...
danielmrly
danielmrly Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Sastra Indonesia

anaknya ibu Emil

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kosa Kata Bahasa Indonesia yang Mengandung Nilai Estetik namun Jarang Diketahui oleh Masyarakat Indonesia

22 April 2021   14:10 Diperbarui: 22 April 2021   14:21 4723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara etimologis kata nilai estetika pada dasarnya tersusun atas dua suku kata. Dimana esetika berasal dari kata Yunani yaitu aistetika dan aesthesis. Aistetika sendiri artinya adalah hal-hal yang bisa diserap oleh panca indra, sedangkan aesthesis yaitu penyerapan panca indra atau sense perception.

Sedangkan pengertian nilai estetika adalah penilaian utama yang akan diberikan pada karya seni, namun bukan hanya terletak pada keindahannya saja melainkan ada banyak aspek di dalamnya. Selain itu estetika adalah hal yang tidak akan pernah usai dan bisa digali setiap saat.

Dijaman modern dan serba canggih seperti sekarang banyak masyarakat Indonesia yang tidak mengetahui bahwa ada kosakata Bahasa Indonesia yang menarik, unik dan mengandung nilai estetik. Kosakata tersebut bisa dilihat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Kosakata ini tentunya akan sangat berguna bagi orang yang suka menulis ataupun generasi melankolis yang ngotot puitis.
Berikut ini saya punya daftar kata-kata indah Bahasa Indonesia yang jarang diketahui beserta maknanya.
Adiwarna: sangat indah, bagus sekali.
Aksa: jauh.
Amerta: abadi.
Arunika: cahaya matahari yang baru saja terbit.
Asa: harapan.
Asmaraloka: dunia/alam cinta kasih.
Bentala: bumi.
Bestari: berpendidikan.
Binar: sinar.
Candramawa: untuk menyebut warna bulu kucing hitam bercampur putih.
Candala: rendah, hina, atau nista (dalam kata sifat); merasa rendah diri (dalam kata kerja)
Derana: tabah.
Dersik: desir angin atau bunyi angin.
Dirgantara: segala sesuatu yang ada di atas bumi, meliputi langit dalam atmoster sampai luar angkasa.
Ejawantah: menjelma; menjadi berwujud.
Esa: tunggal, satu.
Eunoia: pemikiran yang indah, pikiran yang baik.
Elegi: syair atau puisi sedih
Gemintang: susunan bintang, rasi bintang.
Gempita: bunyi yang meriah.
Gulana: letih.
Gundah: gelisah
Hening: sunyi.
Jatmika: sopan
Jenggala: hutan.
Jumantara: langit, udara, awang-awang.
Kanagara: bunga matahari, mahkota raja, atau mahkota pengantin.
Karsa: kehendak, niat.
Kelindan: benang yang berpilin, penggulung benang.
Kidung: nyanyian, puisi.
Kirana: sinar; cantik.
Lazuardi: permata berwarna biru kemerahan, warna biru muda langit.
Lembayung: nama bunga; warna merah campur ungu.
Lengkara: mustahil, beduk, tabuh, nekara.
Litani: doa yang diucapkan bersama-sama.
Maharani: raja perempuan; permaisuri.
Menjura:  membungkuk dengan menangkupkan kedua tangan (dengan maksud menghormat).
Mangata: bayangan bulan di air yang terbentuk seperti jalan.
Meraki: melakukan sesuatu dengan jiwa, kreativitas, dan cinta.
Nayanika: mata yang indah dan memancarkan daya tarik.
Nirmala: tanpa cacat, sempurna.
Niskala: abstrak.
Nirwana: surga, konsep Buddha tentang keadaan setelah mati yang dilalui tanpa penderitaan.
Pancarona: bermacam-macam warna atau pancawarna.
Pendar: cahaya yang menyebar.
Pijar: percik api.
Ranum: matang.
Raya: besar.
Renjana: rasa hati yang kuat.
Risak: mengusik atau mengganggu.
Sabitah: bintang yang dari Bumi, posisinya tampak tetap, tak bergerak. Bintang penunjuk arah bagi nelayan.
Sandyakala: cahaya merah saat senja.
Sanubari: hati; nurani; perasaan
Saujana: sejauh mata memandang.
Senandika: wacana (percakapan) dengan diri sendiri, suara batin.
Swastamita: pemandangan indah saat matahari terbenam.
Taksa: ambigu, memiliki dua atau lebih arti.
Taklif: penyerahan beban (pekerjaan, tugas, dan sebagainya) yang berat (kepada seseorang).
Teduh: terlindung.
Temaram: remang-remang.
Trengginas: lincah dan terampil.
Ufuk: kaki langit; horizon.
Undagi: tenaga ahli.
Ugahari: sedang, pertengahan, sederhana.
Wanodya: gadis remaja.
Wiyata: pengajaran atau pelajaran.
Itulah beberapa kosakata indah yang terdapat dalam KBBI, namun jarang di ketahui masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia jarang mengetahui kosakata tersebut karena jarang kita temui dipelajaran sekolah maupun dikehidupan sehari-hari. yang ada dipelajaran sekolah hanya kata-kata baku dan tidak baku seperti Apotek- Apotik, Atlet -- Atlit, Berpikir -- Berfikir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun