Mohon tunggu...
Muhamad Bustomi
Muhamad Bustomi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Universitas Pamulang

Saya menyukai Musik, Literasi, dan Karya fiksi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perkembangan dan Dampak Bahasa Digital Dalam Komunikasi Online

2 Juli 2023   19:24 Diperbarui: 2 Juli 2023   19:31 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : https://pin.it/1mLRCqX

Bahasa digital adalah bahasa yang digunakan dalam dunia maya atau digital. Bahasa ini terdiri dari kata, frasa, tanda baca, dan simbol yang digunakan di media sosial, aplikasi pesan instan, dan platform digital lainnya. Bahasa digital telah berkembang menjadi bahasa yang sangat kompleks yang menggunakan kata-kata yang tidak biasa dan tanda baca yang berbeda dari bahasa Inggris standar.

Contoh bahasa digital yang populer adalah emoticon atau emotikon. Emotikon digunakan untuk mengekspresikan perasaan atau emosi dalam pesan teks dan biasanya digunakan di media sosial. Emoji sangat populer sehingga Oxford English Dictionary menamai "emoji" kata mereka tahun ini untuk tahun 2015.

Selain itu, bahasa digital mencakup akronim dan singkatan. Singkatan seperti LOL (Laugh Out Loud) dan BRB (Be Right Back) sering digunakan dalam pesan teks dan obrolan online untuk menghemat waktu dan karakter. Singkatan seperti FOMO (Fear of Missing Out) dan YOLO (You Only Live Once) juga sering digunakan dalam bahasa digital.

Penggunaan bahasa digital tidak hanya mencakup kata-kata dan tanda baca yang asing, tetapi juga gaya penulisan yang berbeda. Dalam bahasa digital, huruf kapital sering digunakan untuk menekankan kata-kata penting atau untuk menyampaikan emosi yang lebih kuat. Selain itu, penggunaan tanda seru dan tanda tanya serta titik yang berlebihan untuk menunjukkan jeda dalam percakapan juga umum terjadi dalam bahasa digital.

Namun, bahasa digital juga memiliki kekurangan. Penggunaan bahasa digital yang berlebihan dapat membuat sulit untuk memahami pesan yang disampaikan. Selain itu, penggunaan akronim dan singkatan yang berlebihan dapat membingungkan orang jika mereka tidak memahami arti dari istilah-istilah tersebut. Penyalahgunaan bahasa digital juga dapat menimbulkan efek negatif dalam dunia bisnis dan profesional. Penggunaan bahasa digital yang tidak tepat atau tidak profesional dapat menjadi tanda etika bisnis yang buruk dan dapat merusak reputasi individu atau perusahaan.

Namun, menggunakan bahasa digital juga bisa bermanfaat. Bahasa digital dapat membantu orang terhubung dengan orang lain di seluruh dunia. Bahasa digital juga dapat memfasilitasi komunikasi antar pengguna dan mengekspresikan diri dengan lebih mudah. Singkatnya, bahasa digital telah menjadi bagian penting dari dunia maya dan banyak digunakan dalam komunikasi online. Bahasa digital mencakup emotikon, singkatan, akronim, dan gaya penulisan yang berbeda dari bahasa Inggris standar. Penggunaan bahasa digital bisa bermanfaat, namun juga bisa berdampak negatif jika tidak digunakan dengan benar. Oleh karena itu, penting bagi pengguna untuk memahami cara menggunakan bahasa digital dengan benar dalam setiap situasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun