Mohon tunggu...
Muhamad Bagas Mahaputra
Muhamad Bagas Mahaputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan Mahasiswa prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengenal Sejarah Singkat Desa Kalisampurno: Dari Hutan Belukar Menjadi Desa Subur

21 September 2024   20:34 Diperbarui: 21 September 2024   20:42 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Balai Desa Kalisampurno (dokpri)

Desa Kalisampurno adalah sebuah wilayah yang terletak di Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Desa ini memiliki sejarah panjang, yang bermula dari sebuah kawasan hutan belukar tak berpenghuni hingga menjadi desa subur dengan kehidupan sosial dan ekonomi yang makmur. Kalisampurno adalah desa yang dikenal dengan tanahnya yang subur. Banyak area di desa ini merupakan persawahan, yang sumber irigasinya berasal dari aliran sungai yang mengalir di ujung selatan dan timur desa. Sungai ini tidak hanya menjadi sumber pengairan bagi lahan pertanian, tetapi juga berfungsi sebagai saluran pembuangan air hujan. Secara geografis, Desa Kalisampurno terbagi menjadi dua wilayah utama: kawasan perdesaan dan perumahan yang dipisahkan oleh jalan Tol Porong--Gempol.

Jejak Sejarah: Dari Hutan Belukar Hingga Permukiman
Sejarah Desa Kalisampurno berawal pada tahun 1742, saat seorang perantau bernama Secoboyo atau yang lebih dikenal sebagai Mbah Coboyo, tiba di daerah ini. Mbah Coboyo adalah seorang pandai besi dari Surakarta yang meninggalkan kampung halamannya akibat peperangan dengan penjajah Belanda. Ia melakukan perjalanan menyusuri sungai menggunakan batang pohon sebagai perahu hingga sampai di hutan belukar yang belum berpenghuni.

Mbah Coboyo mulai membuka lahan di tempat tersebut, menebang pohon dengan alat-alat yang ia buat sendiri. Daerah tersebut kemudian dijadikan permukiman yang awalnya dikenal sebagai Dukuh Pandean, yang merujuk pada profesinya sebagai pandai besi. Seiring berjalannya waktu, karena daerah ini berubah menjadi lahan pertanian subur yang dialiri sungai, namanya berubah menjadi Dukuh Kalisawah, yang berarti tanah persawahan yang subur dengan pengairan sungai.

Pertanian di Dusun Kalisawah Saat ini (dokpri)
Pertanian di Dusun Kalisawah Saat ini (dokpri)
Selain Mbah Coboyo, terdapat pula Mbah Singoyudho yang membuka lahan di sebelah barat Dukuh Kalisawah. Ia menamai daerahnya Dukuh Sampurno, yang berarti sempurna, dengan harapan agar kehidupan sosial, ekonomi, dan agamanya mencapai kesempurnaan.

Perkembangan Desa Menjadi Kalisampurno
Pada tahun 1908, di bawah kepemimpinan Kepala Desa Sarikerto, Dukuh Kalisawah dan Dukuh Sampurno digabungkan menjadi satu pedusunan karena jumlah penduduk di Dukuh Sampurno relatif sedikit. Setelah penggabungan tersebut, desa ini resmi dinamai Desa Kalisampurno.

Nama "Kalisampurno" berasal dari dua kata dalam bahasa Jawa, yaitu "kali" yang berarti sungai, dan "sampurno" yang berarti sempurna. Nama ini mencerminkan kondisi desa yang memiliki tanah subur berkat kecukupan air dari aliran sungai, serta masyarakat yang memiliki kehidupan sosial yang sempurna, baik dari segi agama, ekonomi, pendidikan dan sebagainya.

Hingga kini, Desa Kalisampurno tetap menjadi simbol kehidupan yang harmonis antara alam dan manusia, dengan sejarah panjang yang terus dikenang oleh warganya. dari nama dan harapan tersebut saat ini desa kalisampurno tetap menjadi desa yang subur dan makmur dari segi perekonomiannya, selain itu desa ini juga memiliki fasilitas ibadah dan pendidikan yang cukup banyak, dan seringkali desa ini dijadikan sebagai sarana objek pendidikan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA), ataupun dari universitas lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun