Darul Falah
STISDAFA NEWS_MATARAM NTB 20 Agustus 2022
Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Darul Falah Pagutan Mataram (STISDAFA) menggelar Stadium General bagi Mahasiswa Tahun Ajaran 2022/2023 di Aula Al Zahrah Komplek Ponpes Darul Falah Pagutan Mataram, Sabtu 20/08/2022.
Stadium General diselenggarakan dengan mengangkat tema “Membangun Spiritualitas Perguruan Tinggi Pesantren bagi Alumni dalam Memasuki Lapangan Kerja” dengan narasumber Prof. Dr. KH. Moh. Khusnuridlo, M.Pd (Guru Besar UIN Kiai Haji Achmad Shiddiq Jember), Keynote Speaker Ahmad Lutfi Rijalul Fikri, M,E Ketua STISDAFA dan Moderator Dr. Muhamad Arifin, M.Pd Wakil Ketua I STISDAFA Pagutan Mataram NTB.
Moderator memberikan pengantar kepada audiens, Ia mengatakan “saat ini kita berada di zaman metaverse, zaman 5.0, zaman digital. Ditengah derasnya arus globalisasi dan informasi berdampak kepada semua aspek kehidupan manusia, mulai dari asfek pendidikan (education), politik (politic), ekonomi (economy), sosial (social), budaya (culture), dan agama (religion), ini menjadi tantangan bagi mahasiswa dan alumni perguruan tinggi pesantren untuk menduduki lapangan kerja dan mampu memberikan kemanfaatan yang lebih luas bagi masayarakat”. Tuturnya.
Ketua STISDAFA Ahmad Lutfi Rijalul Fikri, M,E., dalam sambutanya mengatakan, Mahasiswa sebagai agen perubahan (agent of change) diharapkan mampu untuk mengawal perkembangan teknologi dan informasi ini menuju arah yang lebih positif, tidak hanya mengikuti dengan rasa, tetapi harus mengikuti dengan pikir. Maksudnya adalah, ketika ada informasi atau isu yang menyebar ditengah-tengah masyarakat, kemudian isu itu dirasa oleh orang banyak bermanfaat tanpa dipikirkan baik dan buruknya. Maka disinilah fungsi mahasiswa itu untuk menjelaskan dan memberikan pencerahan kepada masyarakat. karena mahasiswa bertindak setelah berpikir bukan setelah merasa atau dengan kata lain saring sebelum sharing.
Era disrupsi digital juga mempengaruhi lapangan pekerjaan, menurut data kemristekdikti lapangan pekerjaan pertahun tersedia 300-400 ribu lapangan pekerjaan, sementara lulusan pergurun tinggi setiap tahunnya sekitar 1,2 juta. Data ini kalau kita pikirkan secara matematika maka kita akan menemukan kemungkinan satu orang lulusan bisa masuk lapangan pekerjaan adalah memiliki kemungkinan3% dari total 1,2 juta lulusan.
Tetapi kita di PTKIS (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam) tidak harus berpikir secara matematis, tetapi harus berpikir secara spiritual. Dimana menurut Burkhardt Krems seorang profesor ilmu perundang-undangan yang berasal dari jerman, spiritualitas meliputi aspek-aspek (1) berhubungan dengan sesuatu yang tidak diketahui atau ketidak-pastian dalam kehidupan; (2) menemukan arti dan tujuan hidup menyadari kemampuan untuk menggunakan sumber dan kekuatan dalam diri sendiri; (3) mempunyai perasaan keterikatan dengan diri sendiri dan dengan yang maha tinggi.