Mohon tunggu...
Muhamad Amin
Muhamad Amin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab UIN Sunan Kalijaga

Perbanyak hal baik

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Optimisme AS untuk perdamaian Hamas dan Israel

15 Desember 2024   17:59 Diperbarui: 15 Desember 2024   17:59 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Melalui pernyataan Menteri Luar Negeri dan Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan yang sudah mengkonfirmasi bahwa kesepakatan antara Hamas dan Israel di Gaza sudah dekat, terutama setelah perkembangan terakhir di wilayah tersebut. Hal ini terjadi karena hilangnya sekutu Hamas yang menyebabkan melemahnya kekuatan Hamas sehingga salah seorang pemimpin Hamas menyatakan keyakinannya bahwa kesepakatan gencatan senjata dengan Israel merupakan kesempatan yang baik.

Karena pentingnya kesepakatan ini, ia berharap jika Presiden AS terpilih Donald Trump mampu mencegah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengahalangi kesepakatan ini dan beraharap kesepakatan bisa berlangsung sebelum akhir tahun. Kesepakatan ini mendapat dukungan dari beberapa petinggi Israel seperti dari Menteri Pertahanan Israel Katz yang mengatakan kepada sekutunya dari Amerika Serikat bahwa ada peluahng untuk kesepakatan ini

Meskipun mendapat beberapa respon positif dari beberapa pihak, namun Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich menolak dengan keras tentang adanya kesepakatan ini, ia berpendapat bahwa perang adalah satu-satunya solusi untuk memulihkan semua tahanan dengan menduduki Gaza dan menggulingkan kekuasaan Hamas.

Meski sudah ada isu tentang kesepakatan ini, namun Israel tetap melancarkan invasinya yang menyebabkan beberapa warga Palestina gugur. Dilihat dari pembawaan berita ini, penulis menarik kesimpulan bahwa surat kabar Al-Ahrom cukup netral menangani isu di Palestina, meskipun sumber-sumber yang diambil dari surat kabar Israel, namun ia tidak memihak kepada salah satunya. Hal ini dapat dilihat dari pembawaan berita tentang tentara Israel dengan diksi yang bermakna "pasukan penjajah" pada beberapa pendapat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun