Suatu hari, sore mulai redup
Daku bertanya, mengapa harus redup?
Sore kala itu sangat indah, sayang bila secepat itu
Mengapa harus bertemu malam?
Alam pun terdiam tak menjawab
Berputar seperti biasanya
Gelap tetap milik sang malam
Tak merubah karena pertanyaan ku
Pertanyaan itu tak merubah situasi
Egoku tinggi, tetap sore itu paling indah
Berandai bertahan selamanya
Sore beserta mentari kilau
Membayangkan, pelabuhan semakin penuh
Laut semakin sepi
Ombak kian berderas
Diriku tetap berlabuh dengan khidmat
Bisa kah semuanya bertahan?
Sore tetaplah sore yang aku kenal
Tak ingin ku melihat menjadi gelap malam
Walaupun ku tahu, bintang akan datang
Saat ini, alam memberi isyarat
Memperlihatkan burung beterbangan
Tak henti, mereka terus mengitari
Seakan mati, bila mereka terhenti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H