Persib bandung secara resmi telah mengumumkan pemberitahuan mengenai perubahan tanggal kelahiran yang asalnya dari 14 maret 1933 ke 5 januari 1919. Tim peneliti asal UNPAD yang di ketuai oleh Prof. Kunto Sofianto, PhD, telah melakukan riset kurang lebih enam bulan lamanya. Pada waktu enam bulan tim peneliti melakukan langkah riset historis yang di sertai beberapa sumber rujukan primer dan beberapa literatur lainnya sebagai acuan tim peneliti. Awalnya penelitian ini berasal dari berbagai keresahan bobotoh ataupun beberapa tokoh yang mengikuti persib, yang dimana tanggal 15 maret 1933 tidak memiliki kekuatan arsip yang kuat. Apalagi ketika dibenturkan dengan lahirnya PSSI, klub asal Bandung ini merupakan salah satu perumus dan pendiri PSSI. Sedangkan lahirnya PSSI itu pada 19 april tahun 1930. Menurut tim penliti dengan kelahiran persib pada tahun 1933 tidak masuk logika, karena seharusnya persib lahir lebih awal dari PSSI.
Perubahan tanggal kelahiran ini menjadi polemik tersendiri antara manajemen dan askot PSSI Kota Bandung. Karena menurut mereka ketika adanya perubahan tanggal lahir persib yang menjadi 5 Januari 1919, menurutnya sudah bukan Persib lagi. Persib sejak dahulu sampai sekarang di kenal dengan "1933". Polemik ini menjadi terus mencuat di beberapa media-sosial, bahkan dengan adanya perubahan tanggal ini askot PSSI Kota Bandung bakal membawa PT PBB ke meja hijau.
Tidak sampai disitu, Masyarakat pun tentunya akan sangat berdampak pada perubahan tanggal persib ini. Tidak sedikit yang pastinya akan berubah, dalam merchandise, nama orang dan property lainnya yang memang ada sangkut paut dengan nama Persib 1933. Perubahan tanggal ini seperti merubah semuanya, klub persib seperti diperbaharui melalui nomenklatur persib 1919. Tentunya respon masyarakatpun berbagai argumen yang berbeda. Namun yang harus di perhatikan dalam peristiwa perubahan ini ialah berubah nya pola sosial yang terjadi di Tengah-tengah masyarakat. walaupun secara cinta dan loyalitas bobotoh tidak akan berubah cintanya kepada Persib, tim manajemen perlu melihat aspek sosiologi yang terjadi di Masyarakat. Tentunya akan banyak yang berubah, mungkin secara budaya pun akan mengalami perubahan. Hal tersebut dilihat dalam perspektif kebiasaan bobotoh di lingkungan rumah, sekolah, ataupun sampai ke atmosfir stadion. Dengan adanya pola perubahan ini berpotensi adanya pergeseran budaya yang sudah tertanam dari setiap komunitas masing-masing Bobotoh.
Dengan adanya perubahan sosiologi dari berubahnya tanggal lahir ini, tentunya harus menjadi bahan perimbangan yang panjang. Manajemen harus menerima dengan segala apa yang terjadi kedepan ketika persib "1919" ini sudah menjadi bahan konsumsi masyarakat khusunya Bobotoh. Walaupun secara akademik hal ini menjadi sebuah sesuatu yang baru dan taat pada arsip, akan tetapi Persib 1933 ini sudah menjadi warisan budaya bagi Bobotoh. Pada akhirnya manajemen harus bertaruh dengan sendiri atas Keputusan perubahan tanggal lahir ini. Karena persib sampai saat ini bukan hanya sekedar tim sepakbola, akan tetapi persib sudah menjadi warisan budaya secara turun menurun. Tantangan ini tentunya sangat berat, karena ketika sudah dibenturkan dengan kegaiatan sosial dan budaya mungkin kedepannya akan ada sesuatu yang beda pada nomenklatur persib 1919.
Maka dengan demikian perubahan tanggal ini perlu di lihat dari berbagai aspek, yakni antroplogi dan sosiologi. Agar kedepannya mendapatkan keselasaran antara klub dengan pendukung. Ketika pengesahan perubahan tanggal ini menjadikan sebuah perdebatan yang tiada ujungnya, perturahan tim manajemen akan di mulai. Mungkin dengan memberi kepercayaan lebih kepada Masyarakat dan bobotoh harus sering di diskusikan, bahwa perubahan tanggal ini tidak akan berdampak pada sirkulasi konflik antara klub dan manajemen.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H