Mohon tunggu...
Muhamad alimuhtar
Muhamad alimuhtar Mohon Tunggu... Ilmuwan - Guru Kemenag

Kajian Islam dan kajian formal

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

Hujan Deras Mengguyur Jember 22 Desember 2024 menyebabkan jalanan rusak parah

22 Desember 2024   10:01 Diperbarui: 22 Desember 2024   10:01 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Surabaya. Sumber ilustrasi: KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Hujan Deras di Jember Sebabkan Kerusakan Parah pada Infrastruktur Jalan

Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Jember pada 22 Desember 2024 membawa dampak besar terhadap infrastruktur jalan di berbagai wilayah. Jalan raya yang menghubungkan Puger hingga Rambipuji menjadi salah satu titik kerusakan paling parah, dengan banyaknya jalan yang berlubang dan aspal yang terkelupas. Kondisi ini memperparah risiko kecelakaan lalu lintas, terutama bagi pengendara roda dua yang harus ekstra hati-hati melintasi jalur tersebut.

Tidak hanya di jalur Puger-Rambipuji, kerusakan serupa juga terjadi di ruas jalan antara Ambulu dan Mangli. Di wilayah ini, genangan air yang terus-menerus menutupi lubang jalan menjadi jebakan berbahaya bagi para pengguna jalan. Banyak pengendara melaporkan kendaraan mereka terperosok ke dalam lubang, bahkan beberapa di antaranya mengalami kecelakaan yang cukup serius akibat kondisi jalan yang tidak aman.

Kecamatan Jenggawah juga menjadi salah satu wilayah yang terdampak cukup parah. Menurut laporan warga setempat, jalan berlubang di kawasan ini sudah lama menjadi perhatian, namun hujan deras baru-baru ini memperburuk kerusakan yang ada. Beberapa titik lubang bahkan semakin melebar, sehingga menyulitkan aktivitas warga yang mengandalkan akses jalan tersebut untuk kegiatan sehari-hari.

Kerusakan jalan yang meluas ini tidak hanya membahayakan keselamatan pengguna jalan, tetapi juga menghambat mobilitas dan ekonomi masyarakat. Jalur-jalur yang rusak adalah akses utama bagi distribusi barang dan transportasi masyarakat. Akibatnya, banyak kendaraan besar seperti truk dan bus harus memperlambat laju atau bahkan mencari jalur alternatif, yang tentunya menambah waktu perjalanan dan biaya operasional.

Pemerintah Kabupaten Jember menghadapi tantangan besar untuk segera menangani situasi ini. Hingga kini, belum ada langkah nyata yang terlihat untuk memperbaiki kerusakan jalan yang telah memicu keluhan dari berbagai pihak. Beberapa warga bahkan berharap adanya perhatian khusus dari pemerintah provinsi atau pusat untuk membantu memperbaiki infrastruktur jalan yang rusak.

Hujan deras yang berkepanjangan memang menjadi faktor utama penyebab kerusakan jalan, tetapi beberapa pihak juga menyoroti buruknya sistem drainase di wilayah ini. Genangan air yang tidak kunjung surut di beberapa titik jalan menunjukkan perlunya perbaikan sistem pengairan agar infrastruktur jalan lebih tahan terhadap cuaca ekstrem.

Selain itu, kurangnya perawatan jalan secara berkala juga dianggap sebagai salah satu penyebab memburuknya kondisi ini. Jalan yang sudah retak atau berlubang tidak segera diperbaiki, sehingga ketika hujan deras mengguyur, kerusakannya menjadi semakin parah. Peran aktif pemerintah dan kolaborasi dengan masyarakat menjadi solusi penting untuk menghadapi masalah ini.

Para pengguna jalan dihimbau untuk meningkatkan kewaspadaan saat melintasi jalan-jalan yang rusak. Pemerintah setempat juga disarankan memasang rambu-rambu peringatan di titik-titik rawan kecelakaan untuk meminimalisir risiko. Sementara itu, masyarakat berharap agar pihak berwenang segera mengambil tindakan konkret untuk memperbaiki jalan yang rusak demi keselamatan dan kenyamanan bersama.

Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya manajemen infrastruktur yang baik, terutama di wilayah yang rawan bencana alam. Hujan deras seperti yang terjadi di Jember tidak bisa dihindari, namun dampaknya dapat diminimalisir jika infrastruktur dirancang dan dikelola dengan lebih baik. Semoga upaya perbaikan segera dilakukan agar roda kehidupan masyarakat Jember kembali berjalan normal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun