Kapolda Jawa Timur Irjen Polisi Nico Afinta dan Juga Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Johhny Edison isir Bersama Forkopimda Jawa Timur, kembali membuat sebuah gebrakan baru dengan nama Santri Bermasker , hal tersebut tidak bisa dipungkiri akan menjadi sebuah semangat baru dalam bertahan di masa pandemi.
Sejumlah pesantren dan santri di Jatim yang jumlahnya ribuan, Nico yakin gerakan ini akan efektif memutus mata rantai covid-19. Jenderal bintang dua tersebut tak lupa berterima kasih kepada masyarakat Jatim, para Kiai dan Santri atas dukungan serta dedikasi yang telah di bangun selama ini. Juga kepada TNI, jajaran Polri dan pemerintah daerah, serta seluruh unsur Kamtibmas di Jatim, yang bersinergi untuk mengatasi pandemi Covid-19.
Pada sisi lain , Gerakan Santri Bermasker tidak bisa dipungkiri sejak toleransi beragama sangat terlihat kental di indonesia sejak masa pandemi, dimana seluruh umat beragama dan Tokoh Tokoh umat beragama saling bahu membahu dan memberikan semangat satu sama lain untuk menjaga kesehatan dan juga mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
Gerakan Santri Bermasker untuk mendukung Jawa Timur Bangkit, di Surabaya pun diluncurkan Suroboyo Wani Jogo. Diharapkan lewat wani jogo, saatnya arek-arek *Surabaya Wani Bangkit*. Mulai dari karakter, legaliter, guyub, gotong-royong harus dibangkitkan. Penerapannya pun diaplikasikan pada satgas kampung wani. Dimana didalam satgas di kampung wani, terdapat empat bagian tugas dengan tugas yang berbeda. Yaini satgas wani sehat, satgas wani sejahtera, satgas wani jogo dan satgas wani ngandani.
"Semua ketua RW yang jadi ketua gugus tugas di kampung wani, harus bisa mengobarkan semangat Surabaya Wani Bangkit", kata Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya, Irvan Widyanto. Karena bila gerakan masif itu, berawal dari warga. Maka akan menghasilkan sesuatu yang luar biasa dan dahsyat. "Semua warga yang tidak memakai masker atau mematuhi protokol kesehatan, nantinya akan sungkan sendiri, karena ada sanksi moral di situ", imbuhnya. Untuk itulah semangat arek-arek Suroboyo dalam mendukung *Surabaya Wani Bangkit*, harus digelorakan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Dimulai dari sinergi pemimpin dan ulama serta umaro, untuk jadi ujung tombak dalam mendukung semangat *Surabaya Wani Bangkit*.
Semangat gerakan Santri Bermasker sangat kita akuidi masa pandemi covid-19, untuk itu ayo jadikan surabaya wani bangkit jadikan surabaya seperti apa yang kita harapkan kedepannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H