Mohon tunggu...
MUHAMAD AKIRA SAFRIZAL
MUHAMAD AKIRA SAFRIZAL Mohon Tunggu... Ilmuwan - Pelajar

Langit, Bintang, Bulan, Galaksi, Laut, Gunung, Hutan, Hewan, Tumbuhan, Bumi, Kucing.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bunga Matahari yang Menangis

28 September 2022   22:35 Diperbarui: 28 September 2022   22:37 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hari Sabtu tepat tengah hari di rumah nenek aku,Silfia,Haris,dan Aulia sedang bermain petak umpet didalam rumah.Kami berempat sangat menyukai permainan petak umpet.Saat itu diluar sangat panas,jadi kami memutuskan untuk bermain petak umpet didalam rumah.Silfia menjadi si pencari dan yang lainnya bersembunyi.Ada yang bersembunyi dibawah meja,didalam selimut,dan bahkan dikamar mandi.Karena rumah nenek tidak terlalu besar kami bertiga langsung ditemukan oleh Silfia dengan cepat.Setelah permainan berakhir kami pun tertawa bersama-sama menikmati hari libur yang sangat panjang.

Besoknya kami bermain lagi tapi kali ini kami akan bermain permainan papan yaitu ular tangga.Dalam permainan itu aku menggunakan pion berwarna biru,Silfia berwarna merah,Haris berwarna hijau,dan Aulia berwarna kuning.

Awalnya semua berjalan lancar sampai ditengah permainan adik kami Lia yang masih berusia 5 tahun datang dan ingin ikut bermain.Lia sebenarnya tidak terlalu suka permainan papan tetapi ketika dia merasa bosan dia pasti akan ikut bermain dengan kami apapun permainan yang kami mainkan.

Permainan pun dimulai kembali.Lia menggunakan pion berwarna hitam.Kami telah bermain selama 3 ronde dan Aulia yang selalu memenangkan permainan.Lia tidak terlalu mengerti bagaimana cara bermain ular tangga jadi dia selalu kalah.Lia yang awalnya ceria menjadi cemberut.Kemudian Lia menangis tersedu-sedu sambil memegang pionnya.Kami pun mencoba untuk menghiburnya tetapi Lia tetap menangis.Selama ini hanya nenek yang dapat dengan cepat memenangkan Lia yang sedang menangis dan sekarang nenek sedang pergi ke warung untuk membeli makanan.

"Bagaimana ini?Lia tidak akan berhenti menangis jika tidak ada nenek"ucap Aulia dengan panik.

"Apa sebaiknya aku pergi menjemput nenek?"ucapku.

"Tidak perlu"ucap Haris dengan tenang.

Kemudian Haris menghampiri Lia yang sedang menangis dan memeluknya.Lalu Haris menyanyikan sebuah lagu dengan nada yang lembut.Seketika aku,Silfia,dan Aulia dengan satu hal.Setiap Lia menangis nenek akan menyanyikan sebuah lagu yang berjudul 'Janji Bunga Matahari' dengan nada yang lembut sambil mengusap-usap kepalanya.Dan ternyata nyanyian Haris juga dapat menenangkan Lia.Sekarang Lia tertidur dalam pelukan Haris.

"Bagaimana kamu melakukannya Haris?"tanya Aulia.

"Aku meminta nenek untuk melatihku menyanyikan lagu itu,untuk berjaga-jaga saja jika Lia menangis"jawab Haris.

"Tapi setelah aku mendengar nyanyian mu tadi,kurasa suara mu bagus juga"Puji Silfia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun