Bagian 1 : pertemuan dengan nabi Ibrahim
Nabi Dzulkarnain merupakan salah seorang nabi yang tidak termasuk dalam urutan nabi yang harus kita ketahui. Didalam al quran sendiri, nabi dzulkarnain disebut  dan diceritakan pula kisahnya dalam surat al kahfi.
Nabi dzulkarnain a.s adalah nabi yang hidup di masa nabi Ibrahim a.s. Nama Dzulkarnain sendiri adalah sebuah julukan seorang raja. Keterangan ini diperkuat oleh ayat al quran  " Sungguh kami telah memberikan kepadanya kedudukan dibumi, dan kami telah memberikan jalan kepadanya ( untuk mencapai ) segala sesuatu ( al kahfi : 84 ) ".
Nabi dzulkarnain adalah salah seorang dari dua raja adil dan bijaksana yang pernah ada di bumi. Menurut kisah dari ubaid bin umair, nabi dzulkarnain a.s adalah sepupu nabi khidr a.s dari pihak ibu, Kemudian nabi khidir juga menjadi menteri sekaligus penasihat nabi dzulkarnain a.s. Â Nabi dzulkarnain pernah melakukan ibadah haji bersama nabi khidr dengan berjalan kaki.Â
Saat nabi Ibrahim mengetahui kehadirannya, beliau langsung keluar dari kota mekkah untuk menemuinya dan mendoakannya. Lalu allah swt. Menundukan awan yang bisa membawanya kemana saja ia mau. Setelah bertemu dengan nabi Ibrahim, menurut tafsir ibnu katsir nabi dzulkarnain melakukan thawaf bersama dengan nabi Ibrahim dan melakukan kurban.
Bagian 2 : perjalanan dimuka bumi
Petualangan dan pengembaraan nabi dzulkarnain bermula saat beliau melakukan perjalanan kearah barat dan menemukan umat yang tak beragama dalam al quran telah di firmankan oleh allah swt  "Hingga ketika dia telah sampai di tempat matahari terbenam, dia melihatnya ( matahari ) terbenam kedalam laut yang berlumpur hitam dan disana ditemukannya ( suatu kaum ) yang tidak beragama. Kami berfirman  : wahai dzulkarnain, engkau boleh mnghukum atau berbuat kebaikan ( mengajak beriman ) kepada mereka ( al kahfi : 85 ) ".
Kemudian, nabi dzulkarnain menempuh perjalanan lagi kearah timur untuk menegakan keadilan dan kebenaran, sampai perjalanannya terhenti disebuah tempat diantara dua gunung. Tempat yang dimaksudkan ini menurut riwayat ibnu abbas r.a yaitu Armenia dan Azerbaijan. Namun, sayangnya meskipun banyak pendapat soal tempat dimana dua gunung ini berasal, masih tetap memiliki banyak bukti yang kurang kuat.Â
Lalu, saat nabi dzulkarnain menginjakan kaki nya disana, ia didatangi dengan salah satu kaum yang tidak dimengerti bahasanya sesuai firman allah  " Hingga ketika ia sampai diantara dua gunung, didapatinya di belakang ( kedua gunung itu ) suatu kaum yang hampir tidak memahami pembicaraan ( al kahfi : 93 ) ".Â
Kaum ini mendatangi nabi dzulkarnain karena mereka tahu kalau nabi dzulkarnain adalah seorang raja.
Atas izin allah swt. Nabi dzulkarnain diberikan kelebihan untuk bisa berkomunikasi kepada kaum ini. Kaum ini kemudian berkata kepada nabi dzulkarnain  " Wahai dzulkarnain, sesungguhnya yajuj majuj itu ( mahluk yang ) berbuat kerusakan di bumi. Maka bolehkah kami membayarmu imbalan agar engkau membuatkan dinding penghalang antara kami dan mereka? ( Al Kahfi : 94 ) ".Â
Kemudian nabi dzulkarnain berkata " Apa yang dianugrahkan tuhan kepadaku lebih baik ( daripada imbalanmu ), maka bantulah aku dengan kekuatan agar dapat membuatkan dinding penghalang antara kamu dan mereka. ( Al Kahfi : 95 Â ) Â ". Nabi dzulkarnain pun membuatkan sebuah dinding yang berbahan sebuah besi. Â