Tanaman hias merupakan salah satu komoditas hortikultura yang bernilai ekonomis tinggi. Selain berfungsi sebagai bunga potong, ada beberapa tanaman hias yang difungsikan sebagai penghias ruangan. Pandemi COVID-19 kemarin menyebabkan adanya pembatasan aktivitas di luar rumah, sehingga banyak masyarakat beraktivitas di dalam ruangan dan salah satu hobi yang muncul adalah menanam tanaman hias indoor. Selain bernilai estetika, tanaman hias juga dapat berfungsi sebagai penghilang kebosanan dan pembersih udara.Â
Saat ini banyak dijumpai tanaman hias indoor palsu karena memelihara tanaman dipandang merepotkan oleh sebagian kalangan. Salah satu permasalahannya adalah media tanam tanah yang berpotensi mengotori ruangan, sedangkan penggunaan media tanam air terkendala oleh bau kurang sedap apabila tidak rajin diganti. Belum lagi permasalahan pemupukan yang jarang diperhatikan, contohnya karena kesibukan yang membuat pertumbuhan tanaman hias indoor melambat.Â
Dari permasalahan tersebut, mahasiswa Unpad melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K) membuat inovasi media tanaman hias indoor berbasis hidrogel dan pupuk wangi dari limbah kulit jeruk limau yang mudah ditemukan di sekitar kawasan kampus. Tim PKM-K tersebut beranggotakan Muhamad Abdul Rofiq (Agroteknopreneur), Idham Parhanudin (Agribisnis), Hafizh Hadian Perdana (Kimia), Cahyaning Auliya Khairunnisa (Keperawatan), dan Dewi Purwati (Keperawatan), serta Dosen Pembimbing Dr. Rahmat Budiarto, SP., M.Si (Departemen Budidaya Pertanian, Faperta). Inovasi media tanam ini dinamakan 'Citrigel' yang merupakan singkatan dari Citrus dan Hidrogel. Produk ini dikemas menarik dengan komponen utama berupa hidrogel, pupuk wangi, dan gel pewangi.
Berbeda dengan produk lain, Citrigel memiliki guna yang tidak hanya menjadi media tanam tanaman hias, namun sekaligus menjadi pengharum ruangan untuk meningkatkan mood orang di sekitarnya, sesuai dengan moto kami yakni "Increase your mood with Citrigel".
Produk ini tentunya telah melewati serangkaian proses produksi dimulai dari (i) pengumpulan limbah kulit jeruk limau dari mitra pedagang makanan dan pasar tradisional; (ii) penyulingan kulit jeruk menjadi minyak atsiri; (iii) penentuan formulasi pupuk khusus tanaman hias indoor; (iv) penentuan formulasi pewangi; (v) pengemasan dan (vi) pemasaran.Â
Saat ini, produk Citrigel telah berhasil dipasarkan ke beberapa tempat dan mendapatkan saran perbaikan dan review positif dari para konsumen contohnya testimoni dari Pak Ranu (Kec. Tomo), seorang pencinta tanaman hias.
"Saya merasa tertarik dengan produk ini karena sangat inovatif dan estetik. Kalau kita pajang di ruangan, ini sangat cocok. Bisa juga ditempatkan di toilet ataupun di perkantoran. Produk yang cocok untuk tanaman asli, sehingga kita tidak perlu lagi beli tanaman hias/bunga plastik ya. Produknya sangat prospektif di zaman sekarang. Citrigel pancen oye" ujar Pak Ranu saat memberikan review produk.
Produk Citrigel dijual dengan harga Rp10.000/paket. Produk ini dapat digunakan untuk dua kali pemakaian. Dalam satu kali pemakaian, pupuk wangi dan hidrogel perlu terlebih dulu direndam dalam 500 mL air dan didiamkan semalaman. Setelah hidrogel mengembang, berbalut pupuk wangi, produk media tanam ini siap digunakan. Â
Selain dijual secara offline, Citrigel juga dapat dibeli secara online melalui e-commerce seperti shopee.co.id/citrigel dan WhatsApp pada nomor 081998582046. Informasi lebih lanjut terkait produk ini dapat dijumpai pada Instagram, Tiktok, Youtube dan Facebook dengan username @citrigel.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H