2. Metode Transsubstansi dan Kategori 4:12
Metode transsubstansi merujuk pada model yang mengubah cara pandang auditor terhadap data yang ada menjadi temuan yang bernilai dan terinterpretasi. Kategori 4:12 mencakup:
- Quantity (Jumlah): Evaluasi informasi berdasarkan sifatnya, baik universal, particular, maupun singular.
- Quality (Kualitas): Menilai temuan dari segi positif, negatif, dan tidak terbatas.
- Relation (Hubungan): Menganalisa hubungan antara masalah yang ada, baik dalam konteks kategorikal, hipotesis, maupun diskrit.
- Modality (Modus): Menentukan tingkat kepastian temuan, apakah bersifat problematik, assertoric, atau apodictic.
 3. Penerapan Kategori 4:12 dalam Audit
 a. Quantity (Jumlah)
- Universal: Auditor dapat mengidentifikasi norma-norma akuntansi umum yang diikuti oleh sebagian besar perusahaan, misalnya, persetujuan terhadap PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan).
- Particular: Auditor kemudian fokus pada karakteristik khusus dari laporan keuangan entitas yang sedang diaudit. Misalnya, mengamati rincian laporan pendapatan yang spesifik pada sektor industri tertentu.
- Singular: Temuan yang bersifat spesifik, seperti adanya kasus penipuan pajak, harus dianalisis secara menyeluruh untuk menentukan penyebab dan dampaknya.