Affirmative: Temuan yang mengonfirmasi kebenaran, seperti bukti pembayaran pajak.Â
 Negative: Temuan yang menunjukkan pelanggaran, seperti kurang bayar pajak.Â
 Infinite: Temuan yang bersifat kompleks atau belum final, misalnya dugaan penyimpangan yang memerlukan investigasi lanjutan.Â
Pendekatan ini membantu auditor membedakan antara temuan yang langsung dapat ditindaklanjuti dan temuan yang memerlukan klarifikasi lebih lanjut.Â
 c. Relation: Categorical, Hypothetical, Disjunctive
Kategori Relation berfokus pada hubungan logis antar temuan:Â
 Categorical: Hubungan langsung antara bukti dan kesimpulan, misalnya data penjualan yang sesuai dengan laporan pajak.Â
 Hypothetical: Hubungan kemungkinan yang memerlukan asumsi, seperti dugaan skema penghindaran pajak.Â
 Disjunctive: Pilihan alternatif, misalnya apakah pelanggaran disebabkan oleh kesengajaan atau kelalaian.Â
Dalam audit perpajakan, kategori Relation dapat membantu menyusun argumen untuk menentukan apakah pelanggaran bersifat fraud atau hanya error administratif.Â
 d. Modality: Problematic, Assertoric, Apodictic