Menurut opiniku, menulis merupakan hal yang sederhana, bisa dilakukan kapan saja ataupun di mana saja dan menggunakan media apa saja. Menulis juga bisa dijadikan sebagai ungkapan ekspresi terhadap suatu hal yang terjadi, entah itu peristiwa, perasaan, ide/pemikiran, situasi maupun kondisi yang sedang dialami oleh seseorang.Â
Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti sering melakukan hal tersebut baik secara sadar maupun tidak sadar. Misalnya saja pada saat kita bersekolah, kita mengenal istilah buku diary. Buku harian yang menghimpun catatan kejadian yang dialami sehari- hari. Kebanyakan orang menulis kejadian yang mengesankan dalam buku tersebut ataupun pada dewasa ini, kita mengenal notes yang tersedia di handphone ataupun laptop.Â
Terkadang kita menuliskan peristiwa, perasaan yang kita alami, ide ataupun segala keresahan yang mungkin tidak mampu kita sampaikan pada sahabat, teman atau keluarga dan kita tuliskan pada media tersebut. Akupun melakukan hal tersebut, biasanya aku menuliskan keresahan, unek-unek; perasaan yang terpendam entah itu tentang kebahagiaan, kekecewaan, kesedihan, dan sebagainya. Aku tumpahkan semuanya pada notes, dengan melakukan hal tersebut aku merasa lebih baik, hari-hari yang tadinya terasa berat menjadi ringan, beban pikiranku pun berkurang dan ketika aku membuka, membaca kembali tulisan-tulisan tersebut menjadikan aku ingat. Â Â
 Seperti yang diungkapkan oleh salah satu penulis novel dan buku yang merupakan sosok di balik meledaknya novel seri Dilan Dia adalah Dilanku dan Milea Suara dari Dilan yang kerap disapa sebagai Ayah, Pidi Baiq. Beliau mengungkapkan bahwa:
 "Waktu akan membuat kita lupa, tetapi apa yang kita tulis akan membuat kita ingat. Maka, menulislah agar kamu selalu ingat".
(Pidi Biq).
Pada dasarnya, setiap orang memiliki tujuan menulisnya masing-masing. Namun bagiku pribadi, menulis merupakan salah satu media pengingat. Mengingatkan aku bahwa aku pernah terlibat di suatu peristiwa ataupun kejadian yang tak bisa aku ulangi, aku pernah merasakan perasaan menyedihkan yang memilukan, misalnya ditinggalkan pujaan hati yang  aku rasa pada saat itu duniaku runtuh, kebahagiaan yang tiada tara, mempunyai ide/pemikiran yang tiba-tiba muncul, aku pernah berada pada situasi maupun kondisi yang aku rasa dan aku gambarkan pada tulisan tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H