Mohon tunggu...
Muhamad Mustaqim
Muhamad Mustaqim Mohon Tunggu... Dosen - Peminat kajian sosial, politik, agama

Dosen

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Membangun Sikap Multikulturalis

17 Oktober 2018   09:02 Diperbarui: 17 Oktober 2018   09:13 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Urgensi Pendidikan Multikultural

Konsepsi pendidikan multikultural pada dasarnya adalah memahamkan kepada peserta didik akan realitas masyarakat yang multikultural. Tujuannya, peserta didik nantinya diharapkan mampu memahami, dan mengimplementasikan sikap tersebut dalam kehidupan.Sehingga tendensi- tendensi negatif kepada orang lain yang berbeda, seperti stereotype (pelabelan buruk), prejudise (perasaan negatif), fanatisme buta nantinya dapat mampu tereliminir. 

Pendidikan multikultural ini nantinya akan mampu menjadi "anti biotic" terhadap virus-virus negatif yang menggiring pada perpecahan, permusuhan dan konflik. 

Apalagi dalam konteks bangsa yang sangat multicultural ini, yang jika tidak dikelola dengan baik, akan berpeluang menjadi sebuah "bom waktu", yang suatu saat akan meledak.

Implementasi pendidikan multikultural dalam pendidikan formal (sekolah) tampaknya harus diterapkan semenjak dini. Sehingga ruh pendidikan multikultural nantinya akan mampu masuk ke ranah prilaku peserta didik, baik itu kognisi, afeksi maupun psikomotor. 

Adapun implementasinya dalam hal ini bisa dilakukan melalui dua cara.. Pertama, masuk melalui kurikulum menjadi mata pelajaran. Pada konseps ini, pendidikan multikultural dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah, manifestasinya adalah mata pelajaran pendidikan multikultural.

Implementasi pendidikan multikultural ini bukan hanya untuk pendidikan dasar (SD) saja, tapi juga merambah pada jenjang pendidikan menengah, baik SLTP maupun SMU. Sehingga peserta didik yang nota benenya merupakan calon anggota masyarakat sudah terbekali dengan semangat multikulturalisme.

Kedua, terintregasi dengan mata pelajaran lainnya. Di mana setiap mata pelajaran yang ada selalu membawa semangat multikultural. 

Di sini pendidikan multikultural tidak serta merta menjadi sebuah mata pelajaran. Tetapi ruh multikultural sudah include dan terintregrasi pada setiap mata pelajaran.

Kedua cara di atas tidak lain bertujuan membangun kesadaran kepada peserta didik akan pentingnya pemahaman terhadap realitas masyarakat yang memang multkultural. 

Melalui  penanaman jiwa multikulturalisme ini, pendidikan akan menjadi garda terdepan dalam rangka membangun perdamaiman dan kehidupan bersama dalam perbedaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun