Mohon tunggu...
Muhamad Ishaq Ismail
Muhamad Ishaq Ismail Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa di Universitas isalm negri KH. Abdurrahman Wahid pekalongan

Selanjutnya

Tutup

Seni

Burok budaya yang di brebes sebagai warisan budaya yang harus di lestarikan

10 Desember 2024   20:57 Diperbarui: 10 Desember 2024   20:57 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

       

Fenomena kesenian burok yang ada di brebes merupakan sebuah salah satu warisan budaya yang penuh dengan nilai historisnya dan identitas lokalnya. Namun di tengah gempuran modernisasi dan perubahan selera masyarakat, kesenian ini menghadapi berbagai isu yang ancamanya kepunahan yang seiring perkembangannya zaman dan semakin kurang peminat dari generasi muda terhadap seni tradisional. Burok yang awalnya di pandang sebuah tradisi atau sebuah budaya kini mulai redup, mulai dianggap tidak relevan hingga di kaitkan dengan unsur yang mistis dan kebisingan yang tidak diterima di lingkungan modern. Kesenian ini juga berisi sebuah tarian, musik, dan properti yang menggambarkan sebuah mahluk mitologi seperti harimau maupun singa karena diyakini terinspirasi dari kisah burok yang ada di dalam mitologi islam.

Selain itu, pandangan dari masyarkat terhadap kesenian burok juga lebih kompleks dengan adanya perubahan pola pikir yang ada di masyarakat dan dengan adanya perubahan pola pikir generasi muda yang kurang memahami nilai budaya ini Banyak yang dari mereka sama sekali belum memahami adanya budaya burok yang ada di brebes. Keunikan ini membuat burok berbeda dengan yang lain, karena memadukan elemen lokal dengan mengandung nilai nilai budaya. Memasukan kesenian burok kedalam kurikulum dan ekstrakulikuler akan memungkinkan buat generasi muda akan mengenal sejarah dan nilai nilai yang terkandung dalam kesenian burok,sehinngga mereka tidak hanya memahami seni ini secara permukaan,tetapi juga menghargai budayanya.

Berkaitan penting dalam fenomena burok yang ada di brebes seperti burok pandawa nada yang merupakan salah satu kelompok yang populer yang ada di daerah brebes. Mereka menggabungkan elemen elemen tradisional khas burok dengan sentuhan yang kreasi dan unik maupun menghibur di kalangan masyarkat brebes. Pandawa nada membawa burok lebih spektakuler,dengan kostum berwarna cerah dan atribut topeng harimau,singa atau burung besar. Properti di desain agar bisa bergerak, berputar dan bahkan melompat,yang menciptakan efek visual yang megah dan menghibur masyarakat. Semenatara musik yang mengiringi burok biasanya memainkan musik tarling atau dangdut kedua genre ini menambah suasana yang nuansa yang dinamis dan meriah di pertunjukan.

Pembahasan

Kesenian burok adalah sebuah seni arak arakan yang berkembang dari daerah cirebon sehingga perkembangannya sampai ke daerah brebes termasuknya. Seni tradisional ini mengandung sebuah nilai yang mengandung historis. Adapun simbol simbol seni burok masyarakat beranggapan sebagai seni pertunjukan seni burok. Namun dalam Seiringan perkembangan arus modernisasi kesenian burok kini menghadapi berbagai tantangan seperti kurangnya minat dari generasi muda maupun masyarakat. Kesenian burok yang dianggap sebagai hal yang mistis kini telah menjadi kurang relevan dengan lingkungan modern. Meskipun demikian, perkembangan kesenian burok tetap memiliki sebuah peluang yang besar untuk bisa dilestarikan. Dengan sentuhan baru kesenian burok ini bisa dilestarikan dengan adanya penggunaan media digital, burok juga bisa menarik kembali perhatian generasi muda. Penting untuk melibatkan komunitas seni dan lembaga pendidikan mengajarkan tentang nilai nilai dan keindahan kesenian burok agar tetap berkembang di era modernisasi.[1]

Adapun fungsi kesenian burok yang sebagai persembahan simbolis yang bermaksud dalam memiliki fungsi sebagai simbol atau lambang akan adanya kebudayaan masyarakat tertentu, yang di tunjukkan adanya kebudayaan ini masih dan akan trus berkembang. Grup kesenian seperti burok pandawa nada berperan sebagai simbol yang memprensentasikan berbagi makna melalui tarian, properti, musik pengiringnya. Semua elemen ini terinspirasi dari cerita cerita realitas sosial yang sedang berlangsung, sehingga menciptakan sebuah gagasan atau perilaku tertentu. Kesenian burok juga berfungsi sebagai sarana pendidikan bagi generasi muda. Dalam pertunjukkanya memiliki makna nilai nilai moral, etika, dan tradisi yang diwariskan secara turun temurun. Hal ini seni burok bukan sekedar sebuah   seni hiburan, tetapi juga untuk mengajarkan sejarah dan kebudayaan lokal kepada masyarakat, terutama kepada anak anak dan remaja yang kurang familiar dengan adanya seni burok.[2]

Namun, seiring waktu, kesenian burok yang telah bertranformasi menjadi hiburan rakyat yang mengisi sebagai acara perayaan seperti pesta pernikahan, khitanan, perayaan hari besar nasional, maupun festival budaya. Transformasi ini telah menjadikan kesenian burok lebih fleksibel, tidak hanya terikat pada religius ataupun adat, tetapi juga menjadi keseharian bagian kehidupan masyarkat. Dengan transformasi tersebut kesenian burok menunjukkan beradaptasi dengan kebutuhan zaman tanpa kehilangan identitasnya. Dengan tetap menjaga nilai nilai tradisional sambil membuka diri terhadap modernisasi, seni ini tidak hanya tidak menjadi cerminan budaya masa lalu tetapi juga menjadi bagian dari identitas masyarakat masa kini dan masa depan.

Kesimpulan

Kesenian burok adalah sebuah budaya yang unik, memiliki nilai yang historis dan identitas lokal yang mendalam. Seni arak arakan ini memadukan dengan elemen mitologi, tarian, musik, dan properti yang khas mencerminkan perpaduan budaya lokal dan kepercayaan. Namun, ditengah modernisasi dan perubahan selera masyarakat, kesenian ini menghadapi ancaman kepunahan karena berkurangnya peminat dari generasi persepsi yang menganggapnya tidak relevan atau mistis.

Meskipun demikian, kesenian burok tetap memiliki peluang besar untuk dilestarikan. Upaya melestarikan dapat dengan memasukkannya ke dalam kurikulum pendidikan, ekstrakurikuler, serta dengan melalui media digital untuk menarik perhatian generasi muda. Keterlibatan komunitas seni seperti grup Pandawa nada, yang menggabungkan elemen tradisional dengan inovasi visual dan musik modern, menunjukkan bahwa burok dapat beradaptasi dengan zaman tanpa kehilangan identitasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun