Mohon tunggu...
Muhamad YahyaMauliddin
Muhamad YahyaMauliddin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Sejenaklah Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

H(1) USBN SMK 2019: Menguji Spiritual dan Sosial

29 Maret 2019   16:25 Diperbarui: 29 Maret 2019   16:32 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini adalah hari pertama Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) SMK se-Jawa Tengah. Sekitar 247.089 peserta didik dari 1.538 SMK di Jawa Tengah mengikuti ujian tersebut (http://jateng.tribunnews.com edisi 25 Maret 2019). Ujian ini akan dilaksanakan selama kurang lebih 8 hari, mulai tanggal 29 Maret 2019 - 10 April 2019. Mata pelajaran (mapel) yang diujikan pun bermacam-macam, meliputi  mapel umum / normatif adaptif dan mata pelajaran kejuruan / produktif.

Mapel yang diujikan pada hari ini yaitu Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAI/BP) dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Kedua mapel tersebut seakan-akan menjadi ujung tombak dalam pencapaian standar kompetensi lulusan peserta didik. Kompetensi spiritual dan sosial mereka diuji melalui berbagai materi guna mencapai standar yang telah ditetapkan. Standar tersebut meliputi 5 hal, yaitu: (1) beriman, bertakwa, dan berbudi pekerti luhur; (2) memiliki sikap mental yang kuat untuk mengembangkan dirinya secara berkelanjutan; (3) menguasai ilmu pengetahuan teknologi dan seni serta memiliki keterampilan sesuai dengan kebutuhan pembangunan; (4) memiliki kemampuan produktif sesuai dengan bidang keahliannya baik untuk bekerja atau berwirausaha; (5) berkontribusi dalam pengembangan industri Indonesia yang kompetitif menghadapi pasar global (Permendikbud Nomor 34 Tahun 2018). 

Kompetensi spiritual dan sosial ini sangat penting diprioritaskan. Spiritual, berhubungan dengan atau bersifat kejiwaan (rohani, batin) sedangkan sosial, berkenaan dengan masyarakat/kepentingan umum. Kedua hal ini merupakan hakikat pendidikan yang sejati, cermin hubungan vertikal (Tuhan) dan hubungan horisontal (masyarakat). Kedua kompetensi ini sebagai fondasi dasar dalam mencapai kompetensi pengetahuan dan keterampilan. Kecerdasan intelektual seseorang yang disertai dengan pemahaman agama yang baik dan pengamalan nilai-nilai Pancasila akan mewujudkan generasi bangsa Indonesia yang sesungguhnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun