Mohon tunggu...
Muhamad Saedin
Muhamad Saedin Mohon Tunggu... Guru - Sebagai pendidik di sekolah menengah umum (SMAN 1 Jampangkulon)

Muhamad Saedin, adalah seorang penulis, Lahir pada 25 Februari 1986 di Sukabumi, ia mengawali kariernya sebagai pendidik sebelum akhirnya memulai dunia literasi dan menekuni dunia menulis di event event menulis pada berbagai komunitas menulis. Dalam kehidupan pribadinya menikmati membaca,bepergian dan terlibat dalam komunitas menulis. Beberapa karyanya berupa puisi yang sudah dibukukan dalam buku antologi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Krisis Energi di Tengah Bencana Banjir dan Longsor di Jampangkulon

7 Desember 2024   11:27 Diperbarui: 7 Desember 2024   19:54 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto banjir yang menghanyutkan mobil dan rumah (Sumber : Foto pribadi)

Kelangkaan BBM di Jampangkulon: Krisis Energi di Tengah Bencana Banjir dan Longsor

Jampangkulon, sebuah kecamatan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tengah menghadapi tantangan besar akibat bencana alam banjir dan longsor yang melanda wilayah tersebut. Hujan deras yang terus mengguyur dalam beberapa hari terakhir menyebabkan aliran sungai meluap, merendam pemukiman, dan menutup akses jalan akibat longsoran tanah. Kondisi ini memperparah krisis dengan terputusnya pasokan bahan bakar minyak (BBM) dan lumpuhnya jaringan listrik serta telekomunikasi.

Listrik Lumpuh Total dan Hilangnya Sinyal

Foto banjir yang menghanyutkan mobil dan rumah (Sumber : Foto pribadi)
Foto banjir yang menghanyutkan mobil dan rumah (Sumber : Foto pribadi)
Hujan lebat yang menyebabkan banjir juga mengakibatkan kerusakan pada jaringan listrik utama di wilayah Jampangkulon. Akibatnya, suplai listrik ke rumah-rumah warga, fasilitas umum, dan pusat pelayanan masyarakat terputus total. Sebagai dampak lebih lanjut, menara-menara komunikasi di wilayah tersebut kehilangan daya, menyebabkan hilangnya sinyal telekomunikasi. Warga kini terisolasi dari dunia luar tanpa akses informasi dan komunikasi.

Seorang warga, Irwan (40), mengungkapkan kesulitannya. "Kami tidak bisa mengisi ulang listrik, dan HP mati semua. Sinyal juga hilang, jadi sulit sekali untuk memberi kabar kepada keluarga atau meminta bantuan," ujarnya.

Kelangkaan BBM yang Memperparah Situasi

Kelangkaan BBM menjadi masalah serius di tengah krisis ini. Akses jalan yang tertutup oleh longsoran tanah membuat distribusi BBM terhenti. Beberapa SPBU yang biasanya melayani kebutuhan warga tidak bisa beroperasi karena kehabisan stok. Tanpa BBM, generator listrik tidak bisa digunakan untuk menghidupkan kembali aliran listrik darurat, dan transportasi darurat untuk evakuasi atau distribusi bantuan pun terhambat.

Akses Jalan Lumpuh Total

Banjir dan longsor telah memutus hampir semua akses jalan utama dan alternatif menuju Jampangkulon. Jalan-jalan tertutup material longsor seperti tanah, batu, dan pohon tumbang. Situasi ini menyulitkan mobilisasi bantuan, baik dari pemerintah maupun relawan. Kendaraan roda empat tidak bisa melintas, dan warga harus berjalan kaki melalui medan yang sulit untuk mencari bantuan.

Upaya Pemerintah dan Harapan Warga

Pemerintah daerah  telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan dinas terkait untuk mengevakuasi warga yang terdampak parah serta membuka kembali akses jalan. Namun, proses ini memerlukan waktu mengingat skala kerusakan yang luas dan keterbatasan alat berat. Warga berharap pemerintah pusat segera mengirimkan bantuan darurat berupa BBM, makanan, obat-obatan, dan alat berat untuk membersihkan material longsor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun