Sekarang ini sudah banyak mahasiswa yang belajar berbisnis, bisnis yang dikakuakan banyak mulai dari fesyen, make up, makanan, atau pembuatan alat, mereka memanfaatkan peluang untuk mendapatkan penghasilan, tetapi antar pembisnis akan bersaing dengan harga, siapa yang memiliki harga yang minimum dan berkualitas, maka pembisnis itulah yang akan mendapatkan peluang usaha, akan tetapi banyak pembisnis yang tidak memperhitungkan profit usahanya, sehingga mereka tidak tahu secara perinci keuangannya yang perlahan-lahan habis ntah kemana.
Sebelum berbisnis kita harus tahu profit usaha kita? Didalam profit usaha terdapat harga pokok penjualan produk, laba yang dinginkan, harga produk, permintaan, laba/rugi, brek even point harga, brek even point produk, ratio, dan pay back period. Dari kesembilan profit usaha tersebut dapat mengatasi keuangan kita yang perlahan-lahan habis. Dalam persaingan juga harus melalukan bagaimana produk yang kita buat bisa terlihat oleh konsumen dengan cara mempromosikan produk.
Dalam rangka melaksanakan Praktik kerja Lapangan 3 saya beserta teman-teman kelompok meluncurkan produk JALENGKUCUR.
Apasih JALENGKUCUR itu?
 JALENGKUCUR adalah Pestisida nabati yang berasal dari Jahe (Zingiber Officinale), Lengkuas (Alpinia Galangal), Kunyit (Curcuma Loga) dan Kencur (Kaempferia Galangal). Pesetisida nabati jalengkucur memiliki kasiat minyak atsiri, sineol, dan alkaloid untuk mengatasi serangan hama lalat buah (Drosophila Melanogaster).
Profit usaha jalengkucur
Sebelum berwirausaha pestisida jalengkucur harus tau biaya tetap, biaya variable dan biaya lain-lain. Apasih biaya tetap, biaya variable dan biaya lain-lain itu? Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli alat produksi jalengkucur, Biaya variable adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku produk jalengkucur dalam sekali produksi, Sedangkan biaya lain-lain adalah biaya yang digunakan untuk mendukung produk jalengkucur. Didalam perhitungan profit usaha kami menggunakan pengitungan harga prokok penjualan produk, laba yang dinginkan, harga produk, permintaan, laba/rugi, brek even point harga, brek even point produk, ratio, dan juga pay back period.
Pembuatan Produk Pestisida Nabati Jalengkucur
       Pertama yang dilakukan menumbuk satu persatu Jahe (Zingiber Officinale), Lengkuas (Alpinia Galangal), Kunyit (Curcuma Loga) dan Kencur (Kaempferia Galangal), setelah semuanya ditumbuk masukkan kedalam ember yang memiliki tutup, setelah bahan-bahan dimasukkan beri air kelapa, gula dan EM4 1L, lalu dilakukan penyampuran dengan menggunakan batang kayu yang bersih sampai tercampur dan berikutnya diamkan selama 2 minggu untuk proses frementasi.