Mohon tunggu...
Kepariwisataan Sejarah
Kepariwisataan Sejarah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Sedang dalam proses

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bosscha: Sang Raja Teh Priangan yang Namanya Abadi

13 Mei 2022   12:15 Diperbarui: 13 Mei 2022   12:31 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"Bosscha" bagi kebanyakan orang yang mendengar nama ini mungkan tidak asing lagi, karena nama ini digunakan sebagai nama sebuah bangunan observatorium di daerah Bandung. Tapi tahukah kamu kalau nama Bosscha itu merupakan nama seorang tokoh asal Belanda yang tinggal di Indonesia pada masa pemerintahan kolonial Belanda. 

Mungkin kamu akan bertanya-tanya "mengapa nama Bosscha yang merupakan tokoh asal Belanda ini abadi menjadi nama bangunan di Indonesia yang bahkan terkenal hingga saat ini?" pertanyaan-pertanyaan seperti itu mungkin akan muncul karena yang kita ketahui mengenai Belanda seputar dengan  penjajahan dan pastinya merugikan bagi Indonesia saat itu. 

Tapi perlu diketahui tidak semua Belanda itu menindas atau jahat, ada Bosscha yang menjadi sosok dermawan yang memiliki jasa yang besar. Artikel ini akan mengupas lebih dalam mengenai sosok Bosscha dan berbagai fakta menarik lainnya.

Bosscha atau yang mempunyai nama lengkap "Karel Albert Rudolf Bosscha" ini adalah seorang tokoh yang lahir di Belanda lebih tepatnya di Den Haag pada 15 Mei 1865 dan datang ke Jawa pada tahun 1887 untuk pertama kalinya yang bertugas membantu pamannya yang bernama Kerkhoven dalam menjalankan dan mengelola perkebunan Sinagar hingga nantinya Bosscha mengelola perkebunan teh miliknya sendiri yang berlokasi di Malabar.

Perkebunan ini dikelola dengan sangat baik bahkan ketika meninggal Bosscha ingin dimakamkan di area perkebunan miliknya ini, sehingga pada 26 November 1928 ketika wafat Bosscha benar-benar dimakamkab di perkebunan teh Malabar dengan dikelilingi beberapa pohon teh yang tumbuh menjulang.

Bosscha dan Malabar

Perkebunan teh Malabar adalah salah satu perkebunan teh yang maju karena banyak sekali inovasi yang dilakukan oleh Bosscha selaku pemiliknya, dibangun pada tahun 1896 dan terletak di daerah Pangalengan, Jawa Barat ini berada diketinggian 1550 Mdpl. 

Perkebunan ini merupakan perkebunan yang terbesar pada saat itu karena memiliki peningkatan hasil produksi yang besar serta adanya perluasan lahan perkebunan dari tahun ke tahun.

Di perkebunan ini terdapat mesin yang memanfaatkan tenaga air dari Sungai Cilaki untuk penerangan dan juga menggerakan mesin di pabrik teh, tersedia perumahan untuk para pekerja dan juga didirikan sebuah sekolah yang diberi nama Vervoloog Malabar pada tahun 1901 untuk para buruh secara gratis. 

Semua itu merupakan inovasi yang dikemukakan oleh Bosscha yang mampu memberikan kemajuan bagi perkebunan teh, selain inovatif Bosscha juga terkenal karena kemurahan hati dan sifat dermawannya sehingga mendapat julukan "Raja Teh Priangan yang dermawan".

Bosscha dan Peneropongan Bintang di Lembang

Bosscha disebut sebagai sosok yang dermawan karena sering memberikan banyak sumbangan untuk sesuatu yang bermanfaat seperti pendirian peneropongan bintang yang berada di Lembang yang dari pertama kali selesai dibangun hingga saat ini menggunakan namanya yaitu "Observatorium Bosscha".

Observatorium ini diresmikan pada 1 Januari 1923 dan diberi nama "Bosscha Sterrenwacht" merupakan disebut sebagi observatorium pertama di kawasan Asia Tenggara yang memulai kontribusi bagi perkembangan astronomi di Hindia Belanda yang melakukan berbagai kajian untuk topik mengenai bintang-bintang, tata surya dan galaksi.

Bosscha melakukan pendirian observatorium karena memiliki ketertarikan yang tinggi terhadap ilmu astronomi sehingga Bosscha juga bersedia untuk menyumbangkan beberapa bantuan seperti pembelian teropong bintang. 

Selain observatorium ini Bosscha juga memberikan sumbangan untuk mendirikan sebuah bangunan bernama Societies Concordia atau yang sekarang terkenal dengan nama Gedung Merdeka yang dijadikan tempat perkumpulan orang-orang Belanda yang berada jauh dari tempat kelahirannya. 

Lalu Bosscha juga memberikan sumbangan untuk Sekolah Luar Biasa Cicendo yang merupakan sekolah dan juga asrama untuk ana-anak yang memiliki kebutuhan khusus. Itu semua merupakan fakta yang dapat kita ketahui mengenai sosok Bosscha sang Raja Teh Priangan yang dermawan, dengan semua fakta itu kita dapat melihat bahwa tidak semua yang  dilakukan oleh Belanda berdampak negatif dan Bosscha lah tokoh menunjukkan sisi yang berlawanan dari penjajahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun