Kota Bandung adalah tempat yang memiliki begitu banyak tempat  yang menjadi destinasi wisata karena udara yang begitu sejuk dan nyaman ketika berjalan-jalan selain itu juga banyak bangunan yang cocok dijadikan tempat berfoto, tapi tahukah selain memiliki tempat-tempat yang bisa disebut estetik, Kota Bandung juga memiliki tempat yang bernilai historis untuk dikunjungi sambil berwisata.Â
Salah satunya yaitu tempat bekas dipenjaranya presiden pertama Indonesia Museum Lapas Banceuy. Pada artikel ini akan mengungkap fakta menarik mengenai tempat wisata bersejarah ini.
Museum Lapas Banceuy atau yang dahulunya ini merupakan sebuah "Hotel Prodeo" atau penjara yang didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda di tahun 1877, tahukah kamu penjara ini menjadi terkenal dan menjadi museum karena memiliki nilai histori yang tinggi.Â
Di sini menjadi tempat dipenjaranya tokoh besar bangsa Indonesia yaitu Soekarno tokoh yang disebut sebagai sang Proklamator, selain Soekarno ada juga tokoh lainnya yang merupakan anggota organisasi PNI seperti Soepriadinata, Maskoen, dan juga Gatot Mangkoepraja. Tokoh-tokoh ini ditangkap ketika di Yogyakarta pada Desember tahun 1929 dengan tuduhan melakukan tindakan pemberontakan terhadap pemerintah kolonial Belanda.
Selain menjadi tempat dipenjaranya para tokoh bangsa penjara ini abadi menjadi museum karena di sinilah terlahirnya sebuah karya yang monumental dengan judul "Indonesia Menggugat".Â
Karya tersebut merupakan sebuat pidato pembelaan atau disebut pleidoi yang ditulis oleh Soekarno yang selesai selama setengah bulan di penjara ini yang nantinya akan dibacakan di depan Landraad atau pengadilan negeri pada saat itu, karya tersebut berisi mengenai kondisi politik di dunia internasional dan 1930 yang berisi mengenai gambaran kondisi politik internasional dan kerusakan masyarakat di bawah belenggu penjajahan.
Soekarno dan Ruang Tahanannya
Lapas Banceuy yang menjadi tempat bagi Soekarno menjalani hukuman ketika memperjuangan bangsa Indonesia ini merupakan sebuah tempat yang disebutnya bagaikan Peti Mati, mengapa disebut peti mati? Hal ini karena ukurannya yang hanya 2,1 x 1,5 meter saja,Â
Soekarno menyebut ini merupakan pengalaman yang buruk dan membuatnya merasa mau mati hal ini dikatakannya dalam buku Cindy Adams. Penjara ini hanya dilengkapi papan yang diberi tikar untuk tidur, teko dan gelas untuk minum dan juga ada baskom kecil untuk buang air kecil.
Pada saat ini penjara itu menjadi museum yang dilengkapi foto-foto Soekarno, serta di luar dekat bangunan ini terdapat sebuah patung, patung Soekarno yang sedang duduk sambil memegang pena dan buku serta di bagian dinding terdapat sejarah perjuangan Soekarno.Â
Namun masih jarang sekali pengunjung yang berkunjung ke sini, dalam beberapa sumber menyebutkan bahwa tempat ini mulai terlupakan, padahal tidak perlu biaya yang besar untuk mencapai tempat ini, tidak ada biaya masuk yang dipungut untuk berkunjung.