Mohon tunggu...
Muhamad Nurdin
Muhamad Nurdin Mohon Tunggu... Penulis - Mari Sama-sama Menjadi yang Terbaik

Mari Sama-sama Menjadi yang Terbaik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sehidup Sesurga

2 Mei 2024   12:40 Diperbarui: 2 Mei 2024   13:15 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar (Wallpaper Cave)

Sehidup Sesurga

Mata ini selalu sembab, lantaran pintaku pada-Mu Ya Rabb. Sajadah panjang adalah bukti bahwa tetesan air mata ini pernah melelah diantara sujudku. Sepuluh tahun lalu,  yang kusampaikan adalah, berilah aku teman setia, yang selalu mengingatkanku kepadamu, sahabat yang senantiasa menunjukkan jalan kepada-MU. Berilah aku teman setia yang satu visi denganku. Tak harus  orang kantoran, yang selalu menjadi "persaingan".

Dari pintu mana engkau akan memberi sahabat yang menghantarku kesurgamu? Selain istri dan anak-anak? Aku juga tidak tahu.

Memiliki sahabat yang baik, sahabat yang senantiasa mengingatkan kepada kebaikan dan manfaat adalah sebuah keharusan. Sejatinya, sahabat yang baik tidak hanya memberikan manfaat di dunia tetapi memberi manfaat di akhirat.

Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa, apabila penghuni surga telah masuk ke dalam surga, lalu mereka tidak menemukan sabahat-sahabat yang selalu bersama mereka dahulu di dunia, maka bertanyalah mereka tentang sahabat-sahabat itu kepada Allah SWT.

"Ya Rabb, kami tidak melihat sahabat-sahabat kami yang sewaktu di dunia sholat bersama dengan kami, puasa bersama kami dan berjuang bersama kami". Maka Allah berfirman, "Pergilah ke neraka, lalu keluarkan sahabat-sahabatmu yang di hatinya ada iman, walaupun hanya sebesar zarah"  (HR Ibnul Mubarak).

Mencari sahabat yang sehidup sesurga, janganlah berdasarkan kepentingan sesaat, tetapi demi kemaslahatan bersama yang abadi, maslahat di dunia,  terlebih maslahat  di akhirat.

Imam Syafi'i berkata,  "Jika engkau punya teman yang selalu membantumu dalam rangka ketaatan kepada Allah, maka peganglah dia erat-erat, jangan pernah kau lepaskan. Karena mencari teman baik itu susah, tetapi melepaskannya sangatlah mudah".


Hasan  Bashri seorang tokoh sufi membisiki ketelinga kita dengan lembutnya, "Perbanyaklah sahabat-sahabat mukminmu, karena mereka memiliki syafaat pada hari kiamat".

Bahkan intelektual sekelas Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah pernah berpesan kepada sahabat-sahabatnya sambil menangis. "Jika kalian tidak menemukan aku di surga bersama kalian, maka tolonglah bertanya kepada Allah SWT tentang aku.  Wahai Rabb kami, hamba-Mu fulan sewaktu di dunia selalu mengingatkan kami tentang Engkau. Maka masukanlah dia bersama kami di surga-Mu".

Semoga komunitas yang digagas mas Ippho Santosa, 8.5 tahun yang lalu dengan peluh dan air mata, telah memberi penguatan ruhiyah, tidak hanya sekedar bisnis. Tapi bisnis dengan Allah, jam 2.00 dini hari, kita harus bangun berlomba masuk zoom lebih awal. Semoga ini menjadi bukti dan pertanda terkabulkannya doa doa yang saya lantunkan 15 tahun terakhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun