Menulis Menuju  Jalan Kesurga
Ketika kita menulis harus tahu tentang prinsip-prinsip menulis, salah satu diantaranya adalah kebermanfaatan. Sesuatu yang akan kita tulis harus berdasarkan pada kebenaran dan kebermanfataan. Karena buat apa kita menulis andai saja tidak bermanfaat buat orang lain, bahkan menjadi madorot (keburukan). Saya menyebutnya menulis sebuah ikhtiar menuju jalan ke surga.
Apakah bisa menjadi seorang penulis membawa jalan kesurga? Oh, sangat bisa, dan ini merupakan keadilan Tuhan atas hambanya, dan kita sedang berikhtiar menuju kesana.
Karena manfaat menulis adalah sebagai sarana dakwah. Dakwah zaman now tidak  lagi hanya keliling antara masjid ke masjid, dari panggung ke panggung, walaupun hal tersebut masih bisa dilakukan.
Tapi dakwah zaman now melalui tulisan yang dipublish baik itu berupa puisi, artikel, cerpen, buku, dan lainnya. Baik itu yang berjiwa millenial, bapak-bapak, ema-emak. Bahkan ini bisa menjangkau ribuan orang, berkat teknologi penerbitan atau di publish melalui medsos yang sedang merajai teknologi abad ini.
Bayangkan kalau tulisan kita dibaca oleh 20.000 orang, yang 20.000 orang menshare dan membaca lagi tulisan kita, wow amazing ruarr biasssah, seperti MLM aja yaa, berantai hee.
Menulis sebagai sarana dakwah? Lantas bisa menghantarkan orang ke surga? See, sangat bisa bro! Coba kita amati, jika kita menulis buku tentang tata cara sholat, atau tata cara puasa, lantas mereka melakukan sesuai dengan tulisan kita, kita akan punya pahala passive income yang akan terus menerus mengalir sampai jauh ke liang kubur. Hee kaya iklan wavin aja ya, santai, santai, lets go...kita lanjut kawan. Dan akhirnya kita pun akan punya pahala yang sama seperti apa yang mereka lakukan, enak tenan ya?
Maka buruan nulis ooy, jangan manyun aja hee, atau garuk garuk kelapa, eh salah kepala yang ga gatal. Mending buka laptop, menulis, dan kirim ke Kompasiana, ga usah pusing-pusing apakah tulisan kita jelek atau bagus, nanti kan tim redaktur yang baik hati akan mengoreksi. Are you readhy?
Mungkin kita kenal, atau malah sangat kenal, kalau tidak kenal kata bung H. Rhoma Irama terlallu! Siapakah beliau, ya jawaban Anda benar, yaitu Nabi Muhammad Saw, manusia yang paling agung, manusia yang paling berpengaruh disenatero jagat raya ini. Beliau diutus sebagai Nabi dan Rosul untuk membawa risalah kenabian ketengah-tengah ummatnya yang Jahiliyah dari segi moralitas dan akhlak.
Beliau menulis sepucuk surat dakwah yang isinya mengajak kepada kebenaran yang haqiqi yaitu al-Islam. Surat tersebut dikirim kepada raja-raja, para kaisar, dan pemuka masyarakat yang berada di sekitar jazirah arab. Langkah dakwah melalui tulisan itu telah mendapat sambutan yang luar biasa.