Motivasi Perilaku Manusia
Motivasi seseorang dapat dikategorikan menjadi tiga:
- Menghindari ketidaknyamanan atau hukuman: Seseorang melakukan sesuatu untuk menghindari konsekuensi negatif.
- Mendapatkan imbalan atau penghargaan: Seseorang melakukan sesuatu untuk mendapatkan keuntungan atau pengakuan.
- Menghargai nilai-nilai kebajikan: Seseorang melakukan sesuatu karena meyakini bahwa hal tersebut adalah benar dan baik.
Berdasarkan motivasi tersebut, guru dapat merespons tindakan siswa dengan dua pendekatan yang berbeda:
- Konsep disiplin identitas gagal: Pendekatan ini berfokus pada hukuman dan penghargaan untuk mengendalikan perilaku siswa. Hukuman adalah tindakan yang menyakitkan atau tidak menyenangkan yang diberikan sebagai akibat dari perilaku yang tidak diinginkan. Penghargaan adalah pemberian imbalan sebagai motivasi untuk melakukan sesuatu.
- Konsep disiplin identitas sukses: Pendekatan ini lebih menekankan pada konsekuensi logis dan restitusi. Konsekuensi logis adalah akibat alami dari suatu tindakan, baik positif maupun negatif. Restitusi adalah proses memperbaiki kesalahan yang dilakukan dengan tujuan membantu siswa belajar dari kesalahannya dan tumbuh sebagai pribadi yang lebih baik."
Penerapan Posisi 5 Kontrol
Lima Posisi Kontrol Guru adalah berbagai pendekatan yang digunakan oleh guru dalam mengelola perilaku siswa di kelas. Kelima posisi tersebut adalah:
- Penghukum: Guru menggunakan hukuman fisik atau verbal untuk mengendalikan perilaku siswa.
- Pembuat Rasa Bersalah: Guru membuat siswa merasa bersalah atas tindakannya dengan kata-kata yang menyindir atau mencela.
- Teman: Guru berusaha menjadi teman bagi siswa, membangun hubungan yang akrab, dan menggunakan humor untuk mempengaruhi perilaku siswa.
- Pemantau: Guru memantau perilaku siswa secara terus-menerus dan memberikan umpan balik secara berkala.
- Manajer: Guru berperan sebagai manajer kelas, mengatur lingkungan belajar, dan memberikan arahan yang jelas kepada siswa."
Keyakinan Kelas
Menurut Gossen (1998), keyakinan pribadi dapat menjadi motivasi intrinsik yang kuat. Seseorang cenderung lebih terdorong dan bersemangat untuk bertindak sesuai dengan keyakinannya daripada hanya sekadar mengikuti aturan.
Tujuan utama dari Penerapan Keyakinan Kelas adalah:
- Memusatkan pembelajaran pada siswa: Menjadikan siswa sebagai pusat proses pembelajaran, sehingga mereka lebih aktif dan terlibat.
- Meningkatkan keterlibatan siswa: Memberikan kesempatan kepada siswa untuk ikut serta dalam menentukan suasana dan aturan kelas, sehingga mereka merasa memiliki tanggung jawab atas kelas mereka.
- Membangun komunikasi yang efektif: Memupuk hubungan yang saling menghormati antara siswa dan guru, serta menciptakan lingkungan belajar yang terbuka dan nyaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H