Kata valentine sudah tidak asing lagi di telinga anak bangsa terlebih di telinga kaum milenial, hampir semua para penerus bangsa tahu kapan waktu valentine dan banyak dari mereka yang merayakannya.Â
Para peraya  valentine tersebut datang dari berbagai pemeluk agama tidak terkecuali agama Islam. Namun, sangat di sayangkan dari mereka banyak yang tidak tahu bagaimana hukum merayakan valentine tersebut menurut kacamata Islam. Oleh karena itu, disini saya akan mencoba memaparkan beberapa pandangan para ustadz atau kyai perihal perayaan valentine day. Beberapa pandangan tersebut sebagai berikut :
1. Ustadz Khalid Basalamah
"...valentine ini adalah nama seorang pendeta yang memang di anggap berjasa oleh orang-orang nasrani, maka di rayakanlah karena dia di katakan menyebarkan kasih sayang..., jadi kalau anda merayakan valentine sama saja anda sedang merayakan tentang keberhasilan pastour atau pendeta valentine itu dalam berdakwah bahwasannya Allah punya anak, nah ini berbahaya sekali dan tidak boleh sama sekali kita mendukung semua atribut, semua ucapan, menghadiri semua acara yang berhubungan dengan ritual ahli Al-kitab ataupun orang-orang kafir, gak boleh sama sekali..., Rasulullah berkasih sayang dengan mahkluknya Allah, kecuali yang memang menyerang kaum muslimin, yang membentuk pasukan, memang sengaja mengejek, itu baru di beri hukuman, kalau tidak Nabi SAW berteman dengan pendeta yahudi, Nabi SAW berinteraksi dengan orang-orang musyrik, jadi tidak ada larangan disitu, tapi kita benar-benar disuruh berkasih sayang diantara kita, ada hadits Rasulullah SAW "saling memberikan hadiahlah, maka kalian akan saling mencintai", kita tidak butuh hari valentine untuk memberikan hadiah, setiap saat kata Nabi SAW..., sama saja dengan yang memfasilitasi, semua yang berhubungan dengan yang berbau maksiat, itu kan bermaksiat kepada Allah SWT, merayakan itu (valentaine) berarti bermaksiat kepada Allah SWT, jadi tidak perlu, gak usah anda harus memasang pita pada saat itu, gak usah anda saling mengucap, mengirim kalimat selamat atau ucapan apalah, itu gak perlu.."
2. Ustadz Abdus Somad
"...ada namanya Santo Valintino, dialah yang membebaskan tentara yang sedang bercinta, dinikahkannya, maka akhirnya dia dibunuh lalu hari kematiannya dikenang dengan hari cinta, tapi ternyata nanti tanggal 14 februari itu adalah hari zina internasional, dimalam itu semua orang keluar dengan pasangannya..."
3. Ustadz Buya Yahya
"...kalau dikembalikan pada usul sebelumnya, ada beberapa cerita tentang valentine day, itu semua mengarah pada kekafiran...apakah setiap orang yang merayakan valentine dianggap kafir ? ooo.. ndak, sebab orang-orang yang deket-deket ke api tidak berarti di dalam api, cuma pada suatu ketika bisa kecebur ke dalam api... ya kalau kita mengatakan atau meyakini bahwasannya keimanan adalah penting, kekafiran adalah mengerikan, orang akan berhati-hati, tidak akan dari umat islam yang ikut valentine day...,apa yang terjadi dalam valentine day, pertama mengagungkan budaya yang bukan budaya kita, mengagungkan orang yang tidak sujud dan tidak kenal Nabi Muhammad SAW, kemudian lebih dari itu, kegiatan yang dilakukan umumnya seperti apa? Bagaimana sebuah hotel berani memberikan diskon 50% bagi sepasang kekasih, oo..maksudnya ngajari perzinaan, dan begitu seterusnya. Ini bukanlah budaya umat Nabi Muhammad SAW...tidak boleh kagum sama sekali pada program valentine day".
Itulah tiga pandangan dari para pemuka agama islam di Indonesia tentang valentine day, dari pandangan tersebut, para pembaca dapat menyimpulkan sendiri tentang merayakan valentine day bagi umat muslim.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H