Kakapo adalah burung endemik Selandia Baru yang termasuk dalam genus Strigops dan famili Strigopidae. Ini adalah burung besar dan berat yang tidak bisa terbang. Kakapo memiliki bulu yang halus dan lembut, dengan warna hijau kebiruan atau coklat muda.Â
Mereka juga memiliki bulu yang lebat di bawah sayap yang digunakan sebagai perisai saat terjadi pertempuran antar jantan. Kakapo dikenal sebagai burung yang sangat jarang dan terancam punah. Habitat asli mereka di pulau Selandia Baru, yang dulunya meliputi hutan hujan dan tanah rumput yang luas, yang kini sangat terbatas.
Kakapo adalah herbivora yang mengonsumsi berbagai jenis tumbuhan seperti daun, rumput, biji-bijian, buah, dan kacang-kacangan. Makanan utama mereka adalah tumbuhan podocarp yang menyediakan nutrisi yang dibutuhkan untuk perkembangan dan reproduksi yang sehat.Â
Mereka juga mengonsumsi tanaman seperti rimu, totara, kahikatea, miro, dan kowhai. Kakapo juga dikenal memakan tanaman lain seperti fern, lily, moss, atau bahkan daun pohon eucalyptus.
Pada saat kakapo berkembang biak dan mendekatkan musim berkembang biak, makanannya dapat diganti dengan tumbuhan yang kaya protein, seperti rumput kenari yang mengandung lemak yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas telurnya.
Kakapo diperkirakan dapat hidup hingga umur ratusan tahun, Namun, di alam liar, umur rata-rata mereka adalah sekitar 60 tahun. Di program perlindungan, usia rata-rata Kakapo yang telah dilindungi sekitar 90 tahun. Namun, kakapo di alam liar dan di program perlindungan terancam punah, jadi umur rata-rata yang dijelaskan di atas dapat berubah.
Ekologi kakapo unik, karena mereka hanya berkembang biak dalam interval waktu tertentu yang dikenal sebagai musim berkembang biak. Dalam musim ini, jantan Kakapo akan mengeluarkan suara yang disebut 'booming' untuk menarik betina.
Habitat asli Kakapo adalah hutan hujan dan tanah rumput di pulau Selandia Baru. Mereka dapat ditemukan di pulau-pulau seperti Stewart Island, Codfish Island, Anchor Island, dan Little Barrier Island. Di masa lalu, kakapo juga dapat ditemukan di daratan Selandia Baru, namun sekarang hampir tidak ada yang tersisa di sana.
Kakapo memerlukan lingkungan yang kaya akan tanaman podocarp sebagai makanan utama dan lingkungan yang aman dari predator seperti musang dan kelelawar. Mereka juga memerlukan tanah yang cukup lembap dan cukup gelap untuk berkembang biak dan berlindung. Habitat yang ideal untuk Kakapo adalah hutan yang memiliki lapisan dasar yang padat dan ditutupi oleh tanaman yang menyediakan makanan dan perlindungan.
Karena habitat asli kakapo sangat terbatas, banyak usaha dilakukan untuk menyelamatkan spesies ini, seperti dengan program-program rekayasa habitat, perlindungan, dan pemulihan populasi. Beberapa pulau di Selandia Baru telah difokuskan sebagai tempat perlindungan kakapo yang dilindungi dari predator.