Badak Jawa atau Rhinoceros sondaicus adalah spesies badak yang berasal dari pulau Jawa dan Sumatra di Indonesia. Spesies ini sangat terancam punah dengan jumlah populasi yang diperkirakan hanya kurang dari 70 individu yang masih hidup di alam liar. Ancaman utama terhadap spesies ini adalah hilangnya habitat, penyinaran untuk kerangnya, dan konflik manusia-hewan. Saat ini, upaya konservasi sedang dilakukan untuk mencoba melindungi dan meningkatkan populasi badak Java.
Badak Jawa makan berbagai jenis rumput, pohon, dan tanaman liar yang tumbuh di habitatnya. Spesies yang paling sering dimakan oleh badak Jawa termasuk rumput gajah, rumput raja, dan pohon bambu. Mereka juga diketahui memakan tanaman seperti daun, buah, dan biji. Badak Jawa makan sekitar 150-200 kg makanan per hari.
Mereka juga dikenal sebagai herbivora yang bergantung pada pohon-pohon seperti pohon bambu, pohon rambutan dan pohon jambu. Mereka mengkonsumsi sekitar 150-200 kg makanan per hari
Habitat alami badak Jawa terdiri dari hutan dataran rendah yang lembab dan hutan mangrove. Mereka dapat ditemukan di hutan paya, hutan rawa, dan hutan pantai. Habitat badak Jawa juga mencakup hutan yang dikelola secara tradisional oleh masyarakat setempat, seperti hutan lindung dan hutan tanaman.
Namun saat ini, karena perambahan hutan, penebangan kayu dan konversi lahan, serta perburuan badak jawa, hutan yang digunakan badak jawa sebagai habitatnya sangat terbatas. hingga saat ini hutan yang digunakan badak jawa sebagai habitat hanya tersisa di Ujung Kulon National Park, Indonesia.
Badak Jawa memiliki ciri fisik yang khas dan unik. Beberapa ciri fisik utama badak Jawa antara lain:
- Ukuran tubuh yang relatif kecil dibandingkan dengan spesies badak lain. Individu dewasa dapat mencapai panjang hingga 2-3 meter dan berat hingga 1,5-2 ton.
- Satu tanduk yang relatif kecil, dengan panjang hingga 60 cm. Tanduk ini dibuat dari keratin, seperti kuku, dan digunakan oleh badak Jawa baik untuk melindungi diri maupun untuk berkomunikasi dengan individu lain.
- Kulit yang kasar dan tebal, dengan banyak lipatan yang disebut "sepatu badak" yang melindungi dari gigitan serangga dan panas matahari.
- Warna kulit yang coklat gelap, seringkali dengan beberapa tanda hitam atau coklat muda.
- Kepala yang relatif kecil dengan hidung panjang dan lebar.
- Kaki yang kuat dan besar dengan cakar yang digunakan untuk memotong rumput dan tanaman.
- Spesies ini memiliki dua jenis bulu, yaitu bulu yang pendek di seluruh tubuh dan bulu yang lebih panjang di leher dan punggung.
Secara keseluruhan, badak Jawa memiliki fisik yang kokoh dan kuat, yang sesuai dengan gaya hidupnya sebagai herbivora yang bergantung pada pohon-pohon seperti pohon bambu, pohon rambutan dan pohon jambu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H