Mohon tunggu...
Muhamad Wildan Nursyamsi
Muhamad Wildan Nursyamsi Mohon Tunggu... Programmer - Programmer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Memiliki minat dan ketertarikan pada teknologi terutama pada web. Menyukai hal-hal baru untuk dipelajari.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dinginnya Selimut Malam

7 Juni 2022   09:13 Diperbarui: 7 Juni 2022   09:19 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dinginnya Selimut Malam

Terlalu dingin untuk diceritakan malamku ini

Menembus hati yang hangat ini

Dinginnya malam seakan tak pernah ada hangat

Bara api di malam hari seakan hanya sebuah rumput segar di pagi hari

Kulit-kulit menjadi seperti batu yang dingin

Dinginnya malam menjadi waktu untuk insan beristirahat

Tapi tidak dengan orang-orang yang menyebarkan duri

Duri yang menusuk ke dalam hati

Mengganggu hewan yang tertidur menikmati malam

Domba-domba yang tenang di tengah ancaman yang nyata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun