Husein Ye adalah seorang da'i asal Malaysia keturunan Tionghoa yang tinggal dan lahir di Malaysia. Beliau dilahirkan di keluarga Budha, sempat juga menjadi misionaris Kristen sebelum akhirnya masuk Islam. Dan jika kita telaah kisah hidupnya maka kita akan melihat kesamaannya dengan sahabat nabi shalallahu alaihi wasallam yaitu Salman Al farisi.
Keluarga Husein Ye memeluk beragam agama mulai dari agama Budha, Tionghoa Tradisional (Tao), dan Kristen. Husein sendiri awalnya memeluk agama nenek moyangnya yaitu agama Tao Namun berjalannya waktu Husein merasa tidak betah dalam agama nenek moyangnya, karena agamanya itu lebih seperti budaya dan tradisi. Padahal Husein sendiri lebih menyukai hal-hal yang bersifat batin dan spiritual. Dan pada akhirnya pindah ia ke agama Budha.
Ketika memeluk agama Budha, Husein menemukan apa yang ia inginkan. Husein melihat bahwa dalam agama Budha banyak membahas tentang batin dan spiritual. Beliau sangat sungguh-sungguh beribadah sesuai dengan tuntunan agama Budha. Bahkan Husein pernah mengabdi di kuil, setiap kali Husein pulang sekolah, beliau sering mengunjungi kuil Budha sebagai bentuk pengabdiannya.
 Semua yang dilakukan oleh Husein Ye didukung oleh keluarga, keluarga beliau sangatlah terbuka. Namun ada hal yang membuat Husein tidak terlalu betah menjadi seorang Budha, yaitu jika Ingin menjadi seorang Biksu sejati seseorang harus melakukan banyak hal, seperti tidak boleh memakan daging, tidak boleh menumbuhkan rambut, tidak boleh membunuh hewan, tidak boleh menikah dan bekerja juga tidak boleh memakai pakaian yang bagus. Itulah yang membuatnya tidak terlalu suka dengan Budha, karena baginya itu sangat mengurung fitrahnya sebagai seorang manusia.
Kemudian Husein melihat kakaknya yang memeluk agama Kristen, Husein tertarik dengan agama kakaknya itu dan dia masuk menjadi seorang Kristen. Husein melihat dalam agamanya yang baru ini sangatlah simpel dan praktis cukup dengan meyakini bahwa Yesus adalah juru selamat maka engkau adalah orang yang beriman. Sangat berlawanan dengan agama Budha yang banyak larangannya Agama Kristen justru lebih banyak apa yang tidak dilarang asalkan percaya bahwa Yesus adalah juru selamat. Husein sudah sangat merasa yakin dan percaya dengan agamanya itu, sehingga ia mulai berdakwah mengajak orang-orang Kepada Kristiani yang ia anggap benar.
Untuk mengenal tentang Kristus Husein mulai belajar di pusat studi misionaris Kristen yang ada di Penang, Malaysia. Di sanalah ia mulai mempelajari tentang Bible (Injil). Selain belajar kitab suci agama Kristen Husein juga sering melakukan kegiatan amal sosial.
Setelah sekian lama mempelajari kitab Injil, Husein menemukan sesuatu yang membuatnya terganggu, yaitu tentang konsep Tuhan bapak, tuhan Yesus dan Roh Kudus. Tepatnya yaitu, ketika Yesus Kristus di salib kemudian ia berkata, "Wahai Allah kenapa engkau meninggalkanku?" Hal itulah yang sangat menggangu Husein. Husein mulai mencari-cari jawaban dan pencernaan kepada pastor yang ada, tapi banyak pastor bahkan semua pastor yang ditemui oleh Husein tidak mendapatkan jawaban. Ada salah satu pastor yang menemui Husein dan menasihatinya, pastor itu berkata kepada Husein "Wahai anakku, engkau harus bersabar. Kami do'akan agar roh Kudus datang kepadamu dan menjelaskannya untukmu"
Husein pun menunggu Roh Kudus berharap bahwa Roh Kudus bisa menjelaskan apa yang mengganggu dirinya itu. Namun setelah lama menunggu Roh Kudus yang dinanti itu tidak datang juga. Selama menunggu Roh Kudus, Husein mulai tertarik kepada Islam. Tepatnya ketika Husein membaca kisah tentang Umar bin Al-Khattab. Dengan membaca beberapa ayat dari surat Toha Umar bin Al-Khattab berubah dari seorang yang sangat membenci Islam bisa menjadi seorang pahlawan Islam bahkan jadi pemimpin kaum muslimin. Husein terpengaruh dengan kisah tersebut bagaimana Al-Qur'an mengubah Umar bin Al-Khattab, Al-Qur'an pun mengubah sang pencari kebenaran Husein Ye dari yang awalnya beragama Tao kemudian menjadi seorang Budha dan menjadi seorang Kristen dan akhirnya Husein bisa Istiqomah dalam agama Islam yang Haq ini.
Husein Ye masuk Islam pada tahun 119191929 di tangan seorang imam masjid orang Pakistan yang telah banyak menerjemahkan buku-buku tentang jamaah tabligh. Pada saat itu orang-orang Islam di Malaysia sangat tertutup, bahkan ada yang menghalangi seseorang untuk masuk Islam, tentu hal ini sangatlah berat bagi Husein yang tidak tahu apa-apa tentang Islam dan apa-apa yang berkaitan dengan Islam.
 Ketika Husein masuk Islam, Husein menghawatirkan ibunya, ia khawatir ibunya akan sakit hati mengetahui dirinya beragama Islam. Berbeda dengan saudara-saudaranya, mereka sangat terbuka dan Husein pun tidak mengkhawatirkan mereka. Pada akhirnya Husein memberitahukan kepada Ibunya secara perlahan-lahan mengenai dirinya yang memeluk agama Islam. Ibunya pun membiarkan Husein dengan Agamanya, bahkan pada akhirnya ibunya mendukung Husein. Ketika Husein sedang sholat ada salah satu saudaranya yang tidak suka melihat Husein sholat, ibunya membela Husein dengan menyuruh saudara Husein agar menyingkir dan tidak menggangu Husein.
Berjalannya waktu Husein merasa tenang dan tentram dengan Islam dan siap menghadapi segala cobaan yang datang kepadanya. Tetapi satu hal yang tidak disukai oleh Husein, yaitu ketika dia harus berhadapan dan harus sabar menghadapi ujian dan cobaan dari sesama muslim lainnya. Orang-orang Islam di Malaysia sangatlah baik dan lembut namun dikalangan mereka masih kuat sentimen rasisme. Husein yang berdarah China akan tetap di anggap China oleh orang-orang Melayu meskipun dia masuk Islam.