Mohon tunggu...
Muhamad Ilham
Muhamad Ilham Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

abank.sumedang

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Curug Malela Miniatur Niagara Jabar

31 Maret 2012   08:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:13 1452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="alignnone" width="150" caption="Kawasan Curug Malela"][/caption]

Curug Malela adalah salah satu tempat terkenal dikalangan wisatawan dan para penggiat alam bebas. Keindahan struktur bebatuan menjadikan curug ini terlihat seperti miniatur Air Terjun Niagara. Curug Malela terletak di Kab. Bandung Barat Kec. Rongga Desa. Cicadas dan berbatasan langsung dengan kota Cianjur. Keadaan desa yang terpencil dan dihapit hamparan pegunungan menjadi tantangan tersendiri bagi setiap pengunjung. Perjalanan menuju Desa Cicadas sungguh melelahkan dengan kondisi jalan yang belubang. Diperjalanan kita akan melewati perkebunan sayur dan perkebunan teh. Jalur yang sangat melelahkan terbayar dengan keindahan Curug Malela dan cuaca yang cerah menambah panorama semakin menarik untuk dinikmati. Ketinggian Curug Malela sekitar 70 m dan lebar sekitar 100 m. Disana tersedia warung penjual makanan dan tempat parkir bagi para pengunjung yang membawa kendaraan. Tiket masuk hanya dikenakan 2000 rupiah perorang. Hanya 30 menit dari pintu masuk menuju Curug Malela dengan jalur anak tangga yang tersusun rapi. Treknya sangat menurun dengan ratusan anak tangga menjadikan perjalanan pulang sangat melelahkan. Banyaknya tebing menjadikan banyaknya curug di Desa Cicadas. Ada 7 curug dengan aliran air yang sama tetapi dengan keindahan yang berbeda-beda. Ketujuh curug tersebut mempunyai nama tersendiri seperti Curug Malela, Curug Katumiri, Curug Manglid, Curug Sumpel, Curug Ngebul, Curug Palisir dan Curug Pameungpeuk. Bila ingin menikmati ketujuh curug tersebut kita bisa menggunakan jasa guide warga setempat dengan harga yang terbilang murah. Aliran Curug Malela bersumber dari Gunung Halu. Kadar airnya pun kurang jernih dan banyak sampah rumah tangga yang dibawa dari pedesaan yang berada di hulu sungai.

Menurut Pak Atip sebagai warga setempat “ Jika musim hujan, air akan berubah warna menjadi coklat dan tumpukan sampah akan bertambah banyak”

“Dulu pun pernah ada yang meninggal di Curug Malela karena hanyut terbawa aliran sungai” pungkasnya

Semua itu sangat mengganggu dan sedikit mengurangi keindahan Curug Malela. Di Desa Cicadas masih banyak tedapat hewan-hewan mamalia seperti lutung dan monyet yang sering terlihat di tebing-tebing sepanjang jalur. Kawasan Curug Malela sudah menjadi objek wisata kota Bandung dan Cianjur bahkan terkenal hingga luar kota. Di pintu masuk pun kita bisa menikmati panorama yang indah seperti hamparan pegunungan dan Gunung Gede-Pangrango. Disarankan bila mengujungi Curug Malela tidak pada saat musim hujan, bersikap ramah dengan warga setempat dan membawa kendaraan pribadi karena disana tidak terdapat kendaraan umum.

Muhamad Ilham

SMA N 3 Sumedang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun