Kipas-kipas "panas" seakan menguasai jagat raya
Membakar jiwa manusia yang berada di luar kesadaran
Membungkus hati yang menjadikan hidup dalam penjara
Keinginan adalah tuhannya
Kipas-kipas "panas" menjelma menjadi irama kehidupan
Melupakan kodrat diri sebagai manusia
Peperangan dan pertumpahan darah menjadi hal yang biasa
Hasrat kuasa dan berkuasa adalah keinginannya
Kipas-kipas "panas" mengaburkan skenario kehidupan
Bahkan banyak diri kita yang mungkin tak mengenalnya
Hidup hanya sekedar hidup saja
Jabatan dan kekayaan adalah tujuannya
Ooo... Betapa rugi diri ini
Jika hidup dalam kondisi seperti ini
Yang telah melupakan kodrat sejati
Sebagai makhluk yang diciptakan dalam derajat tertinggi
Ingatlah diri kita ini
Bangunlah kesadaran hidup
Masih ada waktu untuk memperbaiki
Selama jiwa masih bersatu dalam diri
Ketauhilah sekarang ini mungkin hidup diri kita bagaikan si buruk rupa
Yang telah membakar wajah yang istimewa
Dan tidak bisa dibedakan antara topeng dan rupa aslinya
Akibat dari kipas-kipas "panas" yang ada di dalam dada
Kipas-kipas "panas" akan tetap ada
Selama diri tidak mau belajar
Agar dapat mencapai kesadaran
Untuk menjadi manusia yang sempurna.
Magelang, 23/9/2024
KAS
Serial puisi Panggung Kehidupan yang hanya sekedar pesan diri untuk selalu "membaca" kondisi yang seharusnya dijalani.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H