Beban sehari sudah telah menjerat dengan kuat sekali
Menjadikan diri hilang kendali
Laksana lampu yang sudah hilang energi
Yang tak mampu menyinari sanubari
Berpikir dalam keheningan malam
Sendiri sambil memandang kegelapan
Entah apa yang ku pikirkan
Merenung yang tak tahu apa yang ingin ku dapatkan
Secangkir kopi pahit telah tersaji
Kuambil sebatang rokok kretek  dan kunyalakan dengan korek api
Menikmatinya agar menjadikan diri serasa hidup kembali
Meninggalkan beban yang terkumpul dalam sehari
Namun apa yang terjadi...
Bukan jalan keluar dan kelapangan pikir yang ku temui
Dan hanya sebatas perang batin yang terjadi
Antara kehendak dan pembatas ego diriÂ
Mungkin ini hal yang wajar terjadi setiap diri manusia
Manakala terhimpit oleh masalah yang ada
Karena diri tidak siap menghadapinya
Akibat tidak memiliki bekal untuk senjata
Beban dan bekal mungkin diri tak bisa membedakan
Campur aduk dan morat marit dalam sanubari manusia
Karena tak pernah mau untuk belajar
Pemahaman akan tugas kehidupan di dunia
Diamlah dan teruslah berdiam dalam keheningan
Baca dan belajarlah pemahaman yang benar
Karena disitu akan menemukan cahaya terang
Sebagai suluh atas pembebasan beban kehidupan
Diam dan Diamlah dalam perenungan malam
Baca dan belajarlah makna yang sesungguhnya
Karena disitu bekal akan diri temukan
Sebagai jembatan untuk meniti kehidupan di dunia
Magelang, 3/12/2021
KAS
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H