Bila dalam penderitaan diriku lemah
Mungkin masih dalam wadah manusia
Yang mudah terbawa arus kehidupan
Dan tak memiliki pondasi yang kuat
Bila dalam kekeringan diriku tak berdaya
Mungkin masih dalam wadah jasmaniah
Yang butuh asupan air yang basah
Dan tak terbiasa dengan cobaan
Ooii  ... Bukan ini jalan ku
Yang terlena dan terbakar api dalam hidupku
Kesadaran untuk keluar dari api membangunkanku
Agar diri ini lepas dari cinta yang palsu
Namun kini diri sudah berbeda
Penderitaan dan kekeringan ibarat iringan alunan nada
Yang terdengar dalam ritual perjalanan
Dan menjadi obat pelipur lara karena cinta
Laksana matahari naik tinggi di tengah hari
Tanpa pelindung saat berjalan ditengah lautan pasir
Tak menyurutkan langkah kaki ini
Untuk menyerah dalam mencari cinta sejati
Tak akan ku hiraukan jasad lagi
Tak peduli dengan kemilau kehidupan ini
Karena diri ingin kembali
Pulang dengan membawa cinta sejati
Duhai Sang Pencipta...
Diri mencoba luluh dalam makna
Mencari cinta yang akan diri bawa
Bertemu dan berkumpul dengan para pencari cinta
Mungkin diri sekarang dianggap orang gila
Yang tak punya aturan dan ketundukan
Kepada manusia yang dipenuhi jiwa serakah
Hanya tunduk pada mantra pesona dunia
Karena diri hanya mencari kedamaian jiwa yang penuh dengan kepasrahan
Bukan pergi meninggalkan nasib diri selama ini
Bukan lari dari kenyataan yang dijalani
Namun karena diri sadar akan perjalanan ini
Pulang dengan cinta kini yang ku cari
Rindu bertemu DiriMU sudah membakar dan merenggut hati
Karena hatiku sudah tenggelam dalam cinta sejati
Pulang dengan cinta menuju kesunyian milik Illahi