Duduk termenung untuk merenungi kisah hari ini
Sudah larut ternyata malam menghampiri
Sinar bulan pun redup tertutup awan yang berlari-lari
Tinggal lilin di meja yang mampu menerangi pandangan ini
Sadar diri diperlukan...
Bahwa matahari sudah tenggelam dalam periginya
Terangnya sinarnya hanyalah sekedar menerangi jasadiyah
Tak mampu menyinari gelapnya kondisi diri yang terbenam kisah
Apakah ini diri sekarang hidup di tengah dari malamnya yang ada di siang hari?
Ataukah diri sekarang tenggelam di tengah malamnya malam yang sunyi
Rahasia Sang Pencipta yang memberi isyarat untuk  selalu mencari
Makna yang tersingkap dari kata malam dan siang hari...Â
Belajar harus selalu diri lakukan...
Bahwa hati tak akan terang dengan sinar sang surya
Yang selalu tenggelam dan terbelit dalam dasar permainan
Maka diri harus bisa mencari penerang di kala gelap menaunginya
Gelapnya kondisi siang dan terangnya malam bukan karena sang mentari dan rembulan
Bila diri tenggelam ditengah lautan maka lautpun akan membawa naik ke atas
Bila diri terbawa arus sungai maka aruspun bisa membawa untuk melawan arusnya
Terangkatnya diri ke atas dan melawan arus karena terpilih untuk mendapatkan kemuliaan
Perjuangan mencari kemuliaan bukan hal yang mudah
Baca... belajar dan merenung adalah sarananya
Untuk selalu mengasah hati agar menemukan akal diri manusia
Sebagai konektivitas diri dengan Sang Maha Kuasa
Rahasia malam adalah sebuah misteri dari Sang Pencipta
Yang tak tahu dimana hakekatnya
Tanpa diri mau baca dan belajar
Karena disitulah diri menjelma menjadi manusia sempurna
Magelang
KAS, 29/10/2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H