Diamlah
Berapa banyak kata yang sudah diri ucapkan
Berapa banyak umpatan yang kita berikan
Berapa banyak nasehat yang kita sampaikan
Dan berapa banyak hujatan yang sudah menyakitkan orang lain
Bicara adalah sarana komunikasi diri
Bicara yang baik berasal dari nurani
Bicara yang tidak baik berasal dari sifat naluri manusia
Namun banyak diri yang tidak bisa membedakan
Ketika udara sudah penuh dengan omong kosong manusia
Bukankah itu bisa seperti sebuah polusi
Dan menjadikan dunia ini berubah dari taman mawar menjadi bak sampah
Yang tidak sadar sudah merusak diri baik secara fisik atau non fisik
Oooiii.... Â Tidak banyak diri yang sadar akan semua
Bicara adalah sebuah hobi atau pekerjaan untuk mengumpulkan uang
Bicara adalah sebuah senjata untuk menjatuhkan orang
Dan Bicara adalah sihir yang hebat dalam mengubah perilaku diri manusia yang tidak sadar
Hai diri .... Diamlah dan itu lebih baik
Kurangi bicara yang tak perlu dan tak pantas
Karena diam adalah sebuah strategi hidup yang benar
Agar dapat menang dalam peperangan yang sejati
Berdiam adalah sebuah seni
Ketika diri berdiam karena sedang menjauhi polusi
Melihat taman mawar yang indah dan mendengar bicara yang sejati
Karena nurani dan alam menyatu menjadi bisikan hati
Diamnya manusia bukannya karena dirinya tidak pantas untuk bicara
Diamnya manusia bukannya karena dirinya tidak bisa dan tidak tahu apa apa
Karena diamnya adalah untuk berjaga dari keburukan yang terjadi jika diri berbicara
Dan untuk menyatu dengan ajaran Sang Pencipta
Diamlah... ajari diri dengan seni berdiam
Biarkan segala umpatan dan bualan berlalu
Agar nurani muncul dan mendominasi dalam kehidupan diri
Karena itu adalah tempat menampung nilai nilai keimanan yang membawa ke derajat manusia sejati
Â
(Muh Al Amin/KAS, 11/10/2021)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H