Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaikum wr. wb.
Puji Syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT, Tuhan pencipta semesta alam yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga kita bisa menghirup udara segar setiap harinya. Shalawat serta salam tidak terlupa kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang kelak kita nantikan syafa‟at-Nya besok di hari akhir.Â
Adapun praktik rutinan Ratib al-Haddad di PAC IPNU IPPNU Karangbinangun adalah dilaksanakan secara bersama-sama oleh para jama'ah Rekan dan Rekanita namun ada bacaan-bacaan sebelum dilaksanakan rutinan Ratib al-Haddad tersebut, Adapun tujuan dari pembacaan Ratib al-Haddad adalah:
1) Ingin menjadi seorang hamba yang selalu ingat akan kekuasaan Allah.Â
2) Mengharap ridha kepada Allah.Â
3) Ingin menjadi hamba yang baik tidak hanya di hadapan manusia akan tetapi juga di hadapan-Nya dan bahagia, baik di dunia maupun di akhirat kelak.
Rutinan Maulid Diba' merupakan kumpulan shalawat yang berisi tentang kisah penciptaan Nabi Muhammad SAW, masa kehamilan sang Ibu Aminah, mukjizat dan karamah kelahiran beliau, kepribadian, serta perjuangan dan dakwah syiar islam. Dari sekian rutinan yang telah ada dalam IPNU dan IPPNU, Mauid Diba' merupakan rutinan yang mungkin paling sering di gunakan oleh rekan dan rekanita di seluruh Indonesia.Â
Yang sering terdengar oleh telinga kita adalah Diba'an yang merupakan tradisi membaca sholawat maulid kepada Nabi Muhammad SAW yang dilakukan oleh masyarakat NU di Indonesia. Kitab maulid diba' adalah karya dari Imam Abdurrahman Ad-Diba'i, yang mana kitab tersebut menceritakan tentang puji pujian kepada Nabi Muhammad SAW dengan harapan kita diberi syafaat dihari esok. Salah satu bacaan maulid yang paling sering dibaca dalam rangka memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW atau Maulid Nabi tidak lain adalah Maulid Diba'. Semoga Rutinan yang kita laksanakan setiap satu bulan sekali ini bisa menjadi jembatan kebaikan kita di dunia dan akhirat.
 Mengutip Dari Dawuh Abah Yai Saya, Abah Yai Abdul Ghofur Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Drajat Kurang Lebihnya Seperti Ini ; "Urip Neng Dunyo Nggur Sepisan Mulo Songko Iku Gaween Berjuangno Agomone Gusti Allah", Dari situ saya punya prinsip yang selalu saya jadikan pegangan untuk selalu semangat berjuang, Berkhidmah di NU wa bil khusus di IPNU IPPNU. Ikhlas dalam memperjuangkan Agamanya Allah Itu memang berat, oleh karena itu hanya orang orang hebat yang bisa melakukannya. Ungkap kata rekanita Alvina Gayu Anggraeni selaku ketua IPPNU Karangbinangun.
Wallahul Muwaffiq ila Aqwamit Tharieq
Wassalamu'alaikum wr. wb.