Beberapa hari yang lalu, terjadi penikaman 4 nyawa sekaligus yang dilakukan oleh petrus (28) terhadap empat orang, masing-masing Junaedi (15), Saldi (12), Fadli (13), dan Syamsul Alam (66). Peristiwa ini terjadi pada hari Rabu 14 September 2011 di depan MTOS (baca: Makassar Town Square), sebuah pusat perbelanjaan di kota Makassar.
"Di depan ada semacam bundaran, dia (Petrus) datang ke TKP berhenti langsung seperti mengamuk dan menikam tiga anak. Ketiganya ini luka parah dan meninggal dunia," kata Yoga di Gedung Mabes Polri, Jumat (16/9/2011).
Sebanyak 7608 warga timur Indonesia diungsikan di SPN Batua Makassar. Evakuasi dilakukan karena sejak penikaman yang menyebabkan tiga nyawa melayang sering dilakukan razia oleh warga. Isu yang beredar, sebuah pete-pete (baca: angkot) juga dibakar, imbas dari penikaman sadis ini.
Mudah-mudahan, ini tidak akan berlangsung lama. Saya menghawatirkan akan terjadinya perang etnis yang hanya disebabkan oleh satu orang saja. Saya teringat dengan kasus pemerkosaan disertai pembunuhan belasan tahun silam di Makassar. Dalam kasus tersebut, seorang warga Cina yang sedang mabuk membunuh seorang anak yang baru pulang mengaji. Hal tersebut menyebabkan terjadinya pembakaran rumah dan ruko milik orang Cina dan juga mengganyang (menjarah) apa yang ada di rumah/ruko milik orang Cina. Mudah-mudahan saja ada penyelesaian yang adil dan tidak menyebabkan perang didaerah ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H