Beberapa kali aku minum kopi, dan sering kali aku tak menemukan arti sebenarnya pahitnya kopi. Bukan tanpa arti bagiku. Namun kurasa memang masih belum saja ku menemukan aslinya kopi dengan banyak arti di dalamnya. Entah itu kopi tawar maupun manis, pahit ataupun hambar itu akan terasa nikmat jika semuanya itu dinikmati dengan perjalanan hidup yang indah. Arti indah tak harus berjalan dengan manis, bahkan tanpa ada sedikitpun gonjalan ataupun tikungan tajam yang dihadapi. Indah tak selamanya diartikan dengan keharuman ataupun kemenangan. Namun indah itu banyak tercermin dari rasa kopi yang dapat dirasakan.
Rasa kopi akan sangat berariasi, bahkan baristanyapun akan memengaruhi arti kopi yang sebenarnya. Seberapa tuluskah kopi itu, atau seberapa jujurkah meraciknya. Bahkan seberapa ikhlaskah ia menuangkan air panasnya.
Panas air pun akan berpengaruh pada kualitas kopi. Mungkin sebagian orang akan menilainya bagaimana bisa air panas berpengaruh pada nikmatnya kopi. Bukan kah sering kita menyalahkan rasa kopi karena kualitas kopi itu sendiri. Tapi mumpung realitanya bahwa panas air kita umpamakan sikap kita dalam banyak hal. Jika kita mampu menhadapi dengan tenang penuh kesadaran, mungkin semuanya akan berdampak lebih baik, daripada kita menghadapi dengan tergesa - gesa. Itulah perumpamaan air panas tadi dalam kehidupan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H