Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) telah menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia sejak zaman dahulu. Peran penting UMKM terus berkembang, bahkan hingga saat ini, ditengah tentangan globalisasi dan perkembangan teknologi digital. UMKM tidak hanya menjadi bagian integrasi dalam penciptaan lapangan kerja, tetapi juga memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional, terutama saat kerisis melanda.
SEJARAH PERKEMBANGAN UMKM DI INONESIAÂ
Sejak masa penjajahan hingga awal kemerdekaan, perekonomian sangat bergantung pada sektor agraris dan kerajinan rakyat. Saat itu, bentuk awal dari UMKM sudah mulai berkembang, terutama dalam bentuk usaha keluarga dan industri rumah tangga yang sederhana. Kegitan ekonomi ini, yang sebagian besar berpusat pada pedesaan, menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat setempat.
Pada era Orde Baru, kegiatan perekonomian yang di jalankan pemerintah mulai memberikan perhatian lebih pada sektor UMKM. Dibawah kepemimpinan presiden Soeharto, mulai program-program seperti Program Pembinaan Pengusaha Ekonomi Lemah (PELBES) dan Kredit Usaha Tani (KUT), pemerintah berupa pemberdayaan pengusaha kecil dan menengah. Meski demikian, tantangan dalam akses permodalan dan pemasaran masih menjadi kendala besar bagi pelaku UMKM saat itu.
PERAN UMKM PADA MASA COVID-19Â
Peran UMKM pada masa covid-19 juga tidak bisa diabaikan. Meskipun sektor ini sangat berdampak oleh penurunan permintaan dan keterbatasan mobilitas, banyak pelaku UMKM yang mampu berinovasi dengan memanfaatkan teknologi digital. E-commerce, layanan antar, dan platfrom online menjadi solusi banyak UMKM untuk tetap bertahan selama pandemi. Pemerintah juga memberikan berbagai stimulus ekonomi untuk mendukung UMKM melalui bantuan langsung tunai, pelatihan digital, dan akses permodalan yang lebih mudah.
TANTANGAN DAN PELUANG UMKM DI MASA DEPAN
Meskipun UMKM pemegang peran vital dalam perekonomian, tantangan besar masih di hadapi, terutama dalam hal akses permodalan, teknologi, dan pasar global. Banyak pelaku UMKM yang masih kesulitan mendapatkan pembiayaan dari lembagaan keuangan formal karena persyaratan yang sulit dipenuhi. Selain itu, UMKM juga perlu meningkatkan daya saing mereka melalui adopsi teknologi, peningkatan kualitas produk, dan inovasi.
Namun, disisi lain, peluang bagi UMKM di Indonesia sangat besar. Dengan populasi yang terus berkembang dan kelas menengah yang semakin kuat, kebutuhan terhadap produk dan layanan lokal akan semakin meningkat. Pemerintah juga terus mendukung perkembangan UMKM melalui berbagai kebijakan pro-UMKM seperti kemudahan izin usaha, bantuan modal, dan peningkatan literasi digital.
Selain itu, era digitalisasi membuka jalan bagi UMKM untuk menembus pasar tradisional melalui e-commerce dan platfrom digital lainnya. Inisiatif pemerintah dalam mengembangkan ekonomi digital juga menjadi peluang besar bagi pelaku UMKM untuk berkembang lebih jauh di pasar global. Dengan dukungan yang tepat dan inovasi yang berkelanjutan, UMKM Indonesia berpotensi menjadi kekuatan ekonomi yang lebih besar di kancah global.
KESIMPULAN