Belakangan ini banyak kita dapati orang tua atau orang dewasa lainnya lebih memilih untuk berada di zona nyaman daripada belajar untuk mengupgrade skill maupun menerima solusi yang baik. Tidak jarang dari mereka yang menolak ataupun membantah masukan dari orang lain, jarang dari mereka yang mau belajar dan menerima masukan dari kita.
Banyak orang tua yang merespon negatif tentang apa arti belajar, padahal belajar tidak mengenal usia. "Kamu jangan sok ngajarin ya, saya lebih tau daripada kamu". Padahal di era ini banyak teknologi yang perlu dikuasai oleh orang dewasa, apalagi informasi yang lebih mudah didapatkan, contohnya belajar tentang mengakses fitur-fitur yang ada di smartphone dan masih banyak lagi.
Dari artikel ini kita akan belajar tentang menumbuhkan rasa ingin belajar orang dewasa, yuk disimak!
Banyak dari kita yang belum mengetahui gimana sih caranya agar menumbuhkan rasa ingin tahu orang dewasa? cara belajar mereka dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor psikologis dan fisiologis. Dalam faktor psikologis, harapan masa depan juga mempengaruhi semangat belajar, latar belakang sosial dan keluarga. Sedangkan faktor fisiologis nya yaitu pada panca indera dan faktor kesehatan yang menjadi tantangannya.
Orang dewasa cenderung mempelajari dan menganalisis dari pengalaman, sebab bagi orang dewasa pengalaman merupakan pusat belajar yang paling bagus. Mereka juga membutuhkan pengendalian diri (self directing) yang baik karena pengalaman juga bagian dari pengetahuan.
Seiring bertambahnya usia orang dewasa, semakin banyak perbedaan dari model belajar, tempat, waktu bahkan kecepatan belajarnya. Jadi ciptakan suasana yang kondusif dan metode belajar yang berbeda, melakukan pengalaman belajar dengan teknik dan bahan yang sesuai. Tidak semua pelajaran ingin mereka jadikan acuan, ditambah lagi mereka sudah lebih berpengalaman dari yang mudah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H