Mohon tunggu...
MUHAEMIN
MUHAEMIN Mohon Tunggu... Dosen - Dosen di IAIN Palopo Sulawesi Selatan

Saya Seorang Pendidik di Perguruan Tinggi

Selanjutnya

Tutup

Book

Mengenal Kitab al-Azkar tentang zikir dan doa karya Imam An-Nawawi (631-676 H)

5 Desember 2024   05:17 Diperbarui: 5 Desember 2024   08:37 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Kitab Al-Adzkar Min Kalami Sayyidil Abrar  ditulis oleh seorang Imam Besar, An-Nawawi  (Al-Imam al-Allamah Abu Zakaria Muhyi ad-Din Yahya bin Syaraf bin Muri bin Hasan bin Husain bin Muhammad bin Jam'ah bin Hizam an-Nawawi ad-Dimasyqi) . Ia lahir di desa Nawa, dekat kota Damaskus, pada tahun 631 H dan wafat pada tahun 24 Rajab 676 H. Kedua tempat tersebut kemudian menjadi nisbat namanya, an-Nawawi ad-Dimasyqi. Ia adalah seorang pemikir muslim di bidang fiqih dan hadits.

Kitab Merupakan ini  ensiklopedi doa  dan zikir menurut Al-Qur'an & As-Sunnah. Kitab ini mengupas persoalan doa sehari-hari dan doa yang sering diucapkan/dipraktikkan  oleh baginda Rasulullah saw. Selain menulis kitab al-Azkar, imam an-Nawawi juga menulis banyak kitab lainnya ,  seperti kitab  Al-Majmu',  kitab tebal bermazhab Syafi'i yang terdiri dari 23 jilid. Al-Adzkar termasuk dalam salah satu kitab yang diajarkan di pesantren dan madrasah dalam atau luar negeri, dijadikan sebagai kitab muqarrar (pegangan) dalam pembelajaran murid-muridnya. Tentunya, hal itu karena banyak kebaikan yang akan didapatkan di dalam kitab ini.

Ketika sebagian ulama menyusun kitab mereka dengan sangat tebal, dilengkapi dengan sekian jumlah sanad dan jalur periwayatannya, maka Imam An-Nawawi menyusun kitabnya secara ringkas namun sarat dengan faidah dan makna yang diinginkan. Tujuan beliau hanya satu, tidak ingin menjenuhkan para pembaca dengan kandungannyadan riwayat yang akhibatnya akan kehilangan intisari serta kandungannya. Sebagai gantinya, Imam An-Nawawi as menyebutkan sesuatu yang lebih penting dari semmia itu, yaitu menyebutkan tentang kedudukan hadits antara shahihnya, hasan, dha'if, dan munkarnya. Beliau menilai, itulah yang sangat dibutuhkan oleh umat Islam yang awam, yang tidak memiliki kecakapan dalam meruntut periwayatan sebuah hadits sampai pada hukumnya.  

Tidak hanya berbicara soal hadits saja, kitab ini tidak lepas dari sentuhan- sentuhan hati, motivasi, kisah-kisah, yang spontan bisa didapati di dalam penjelasan yang telah dituliskan oleh penulis, Imam An-Nawawi . Bahkan, di banyak pembahasan beliau sertakan penjelasan-penjelasan fikihnya, seperti dalam persoalan bacaan dalam shalat, qunut, dan lain sebagainya.Kitab ini tersusun dari hadits-hadits yang merujuk pada kitab masyhur, dimana kitab tersebut juga menjadi rujukan pokok agama Islam. Jumlahnya ada lima kitab, Shahih Al-Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Dawud, Sunan At-Tirmidzi dan Sunan An-Nasa'i. Dan pada beberapa hal penulis rujukkan pada kitab-kitab masyhur lainnya.

Dalam kitab ini Imam an-Nawawi berpesan, kalau anda tidak  mampu mengamalkan zikir-zikir yang yang secara lengkap, tetapi jangan tinggalkan walaupun hanya satu zikir/doa saja khususnya zikir di waktu pagi dan petang. Dalam kitab ini juga disebutkan waktu paling baik berzikir di waktu siang adalah setelah salat subuh sehingga sedapat mungkin menghindari tidur setelah salat subuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun